ASK ME IF YOU WANT TO REPOST THIS.
Author : Kartika Paramaswari (Yuechara)
Story : Chroma------- Yue (Yoo Riem)Part 3
Cast on this part :
Tika as Yue/ Kang Yoo Riem
Anggi as Lee Gi Hae
Kang Min Hyuk (CN BLUE) as Kang Min Hyuk
Lee Jong Hyun (CN BLUE) as Lee Jong Hyun
Park Sang Hyun a.k.a Cheondung (MBLAQ) as Cheondung
Jung Yong Hwa (CN BLUE) as Jung Yong Hwa
Lee Jung Shin (CN BLUE) as Lee Jung Shin
“YooRiem-ah.” Kudengar suara seorang laki-laki disampingku memanggil namaku.
Eh? HEK??? LAKI-LAKI?? INI KAN KAMARKU?! Aku pun langsung membuka mataku dan menemukan MinHyuk Oppa sedang duduk disampingku. Fuuh, kukira ada laki-laki lain yang masuk ke kamarku.
“Ya-oppa, kenapa aku dibangunkan? Aku masih ingin istirahat.” Kataku sambil menggeliat di tempat tidurku.
“Yak, kau ini. Ada yang mencarimu, temui sana!” Kata Hyukie Oppa padaku.
Aku mengucek kedua mataku dengan punggung tanganku. “Mencariku? Siapa?” Tanyaku.
“Cheondung hyung.” Jawab Hyukie oppa singkat.
“HEE??? MWOO?” Aku pun terbangun sambil berkata setengah berteriak dengan kaget.
Hyukie oppa menutup kedua kupingnya. “Ya, YooRiem-ah! Kencang sekali suaramu!” Keluhnya.
“Ah mian oppa.” Kataku. “Apa yang Cheondung-sshi lakukan disini? Kenapa ia mencariku?” Tanyaku pada hyukie oppa.
“Aku tidak tahu, cepat temui sana. kasihan dia lama menunggumu.” Kata Hyukie oppa menyuruhku.
“Ara ara..” Jawabku dan bangun dari tempat tidur. Sebelum keluar kamar aku melihat kearah cermin dan melihat penampilanku. Ah, rambutku berantakan, wajahku kusut dan aku hanya mengenakan piyama. ==” ah sudahlah biar saja.
Aku pun keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang tengah sambil menguncir rambutku. Ketika aku sudah turun dari lantai atas, aku langsung melihat Cheondung-sshi sedang duduk di sofa sambil tersenyum dan melambaikan tangannya kearahku. Aku membalasnya dengan senyuman riang dan berjalan kearahnya, lalu duduk di dekatnya.
“Cheondung-sshi, ada apa mencariku?” Tanyaku padanya yang sedari tadi tersenyum.
“Aku ingin mengajakmu jalan-jalan, kau kosong kan hari ini?” Ujarnya.
“Hee??? Apa? Jalan-jalan? Sekarang???” Tanyaku dengan kaget.
Dia tersenyum dan mengangguk. “Ya, sekarang. Kau mau kan?” Tanyanya.
“A…apa? Ah aku tidak tau.” Jawabku terbata-bata dengan malu. Apa yang harus aku lakukan jika ada pria yang mengajakku keluar?! Ini pertama kalinya dalam hidupku!
“Sudah kau pergi saja, hari ini aku mau bersih-bersih rumah bersama GiHae. Aku gak mau kau jadi kut membantu karena melihat kami membereskan rumah, kau kan kemarin sudah membersihkan gudang dan halaman.” Ujar Minhyuk Oppa dari arah tangga.
“He? Kenapa aku tidak boleh membantu? Kau ini aneh sekali -__-“ Kataku.
MinHyuk Oppa berjalan kearah kami. “Bukannya tidak boleh, aku tidak ingin kau terlalu lelah. Dari kemarin kau sudah membereskan rumah.” Ujarnya sambil duduk di sampingku.
“Lihat, Oppamu saja menyuruhmu jalan-jalan. Ayolah, aku hanya ingin mentraktirmu makan.” Ujar Cheondung-sshi merayuku (??)
Aku menghela nafasku. “Baiklah, aku ganti baju dulu.” Kataku dan bangkit dari dudukku. Kulihat Cheondung-sshi tersenyum senang mendengar jawabanku.
~~~~~~
Setelah kurang dari sepuluh menit aku bedandan (?) aku keluar dari kamar dan turun menghampiri Cheondung-sshi dan MinHyuk Oppa. Begitu aku turun Cheondung-sshi langsung tersenyum kepadaku, yaa seperti biasanya ==”. Ia berdiri dan menghampiriku “Sudah siap?” Tanyanya padaku.
“Ne~ Kita berangkat sekarang?” Tanyaku.
“Ya, ayo cepat.” Katanya dan tersenyum.
“Oppa~ aku pergi dulu ya. Bangunkan GiHae pukul 4 nanti, katakan padanya dia ada tugas sejarah.” Ujarku .
“Iya iya aku mengerti. Hati-hati dijalan.” Kata Hyukie Oppa padaku dan Cheondung-sshi.
“Ya Minhyukie, kami pergi dulu ya.” Kata Cheondung-sshi.
“Ne hyung.” Jawab Hyukie oppa singkat.
Aku dan Cheondung-shhi pun keluar dari rumah dan masuk kedalam mobilnya dan kami pun berangkat menuju…… eh? Aku sendiri tidak tahu mau kemana? =__=;;
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*sampai ditujuan*
Aku melngkahkan kaki turun dari mobil cheondung-sshi, begitu aku turun mataku sudah dimanjakan dengan pemandangan taman dan danau yang indah yang terhampar di depan mataku. Aku tersenyum riang dan berlari mendekat kearah danau.
“Ya! YooRiem-ah, jangan pergi terlalu jauh dulu.” Kudengar Cheondung-sshi berkata itu sambil berlari mengejarku.
“Hyaaaa Cheondung-sshi, disini indah sekali. Sayang sedang musim dingin, tidak ada pepohonan hijau.” Ujarku.
Cheondung-sshi tersenyum. “Kau suka tempat ini?” Tanyanya.
Aku mengangguk. “Tempat ini sangat indah, aku sangat menyukainya. Melihat air danau yang tenang membuatku merasa rileks.” Jawabku penuh semangat sambil terus memandang kearah danau.
“YooRiem-ah~”
“Hm?”
“Kau.. apa tidak kedinginan hanya memakai sweater seperti itu?” Tanyanya.
Ya aku memang hanya menggunakan sweater yang tipis dan itu benar-benar membuatku kedinginan -_- “Ah, sebenarnya iya.” Jawabku.
Ia melingkarkan tangannya dileherku, memakaikanku syal miliknya. Aku menoleh dan memandangnya, ia tersenyum.. mata kami bertemu. Astaga, kurasakan jantungku berdegup dengan kencang! Aku tidak pernah berhadapan dengan seorang laki-laki sedekat ini. Dia.. wajahnya sangat manis.. ah tidak, tampan! Cheondung-sshi tersenyum menatapku, ia mengambil tanganku dan memakaikanku sarung tangannya.
“Ah, gomawo.” Kataku pada akhirnya setelah terdiam untuk beberapa saat.
Ia hanya membalasnya dengan senyum padaku lalu ia mengenggam tanganku. Ya, dia memang belum melepaskan tanganku tadi ==a. Aku kaget dan meliriknya yang sedang memperhatikan danau di depan ini dengan sangat tenang. Ia masih belum melepaskan tanganku, dan sekarang kurasa wajahku sudah memerah karena malu. Haruskah aku melepaskan genggamannya? ==a Aku merasa risih dengan genggamannya itu, tapi… tapi… hangat… tangannya membuatku hangat.
“Cheondung-sshi…” Panggilku.
“Oppa.” Katanya
“Eh? Apa?” Tanyaku bingung.
“Cheondung Oppa.” Ia menoleh kearahku. “Kau seharusnya memanggilku Oppa.” Katanya.
Aku terdiam dan wajahku semakin panas. “O.. Oppa.. Cheondung Oppa..” Kataku pada akhirnya dengan terbata.
Ia tersenyum dan mengacak-acak rambutku. “Kau lucu sekali.. Mulai sekarang panggil aku Oppa! Arasseo?”
“Ne, Oppa..” jawabku sambil tersipu. Astaga mengapa hanya memanggilnya Oppa saja aku sudah salting begini >_<
Ia kembali tersenyum dan merangkul bahuku, astaga orang ini sepertinya tidak sadar kalau aku sudah blushing sejak tadi. >__<
“Oppa..” panggilku.
“Mwo?” Jawabnya sambil menoleh padaku.
“Itu tempat apa?” Tanyaku sambil menunjuk kearah sebuah gerbang dengan tangga panjang.
Ia melihat kemana aku menunjuk. “Ah, itu adalah kuil tua. Tapi sekarang digunakan sebagai pusat seni oleh warga sekitar, banyak yang menjual berbagai souvenir. Kau mau kesana?” Ujarnya lalu bertanya padaku.
“Ya, ayo!” Jawabku sambil mengangguk pasti dan tersenyum riang.
Cheondung-sshi.. ah tidak, Cheondung Oppa mengandengku menuju tempat tersebut. Kami melihat-lihat kedalam tempat itu namun terlihat sepi, hanya ada sekitar lima belasan pengunjung. Cheondung oppa membawaku ke sebuah kios. Aku melihat barang-barang yang dijual di kios tersebut, ada macam-macam aksesoris yang berbentuk unik yang terbuat dari bahan-bahan alam, seperti kayu dan bebatuan.
“Waah bagusnya.” Seruku sambil melihat-lihat barang-barang yang dipajang di kios sederhana tersebut.
“YooRiem-ah..”
Aku menoleh dan melihat Cheondung Oppa sedang menunjukan sebuah kalung yang terbuat dari kayu kepadaku. “Waa.. cantiknya..” Kataku.
Cheondung Oppa tersenyum dan bertanya. “Bagus kan? Kau suka?”
“Eh? Iya bagus.. aku juga suka.. tapi….”
“Ini untukmu.” Katanya dan langsung memakaikanku kalung itu tanpa menunggu persetujuan dariku. Wajahku berada di depan dadanya ketika ia memasangkan kalung itu dileherku, aku dapat mencium wangi parfumnya dan sedikit bisa kurasakan kehangatan dari tubuhnya. (CHEONDUUUUUUUUUUUUNNGGG >__< *author sarap*) Ia menjauh dariku dan meletakkan kedua tangannya di pundakku.
“Cantik, kalung itu cocok untukmu.” Katanya sambil tersenyum padaku yang sudah blushing semakin menjadi.
Cheondung Oppa membayar kalung itu dan ia mengajakku berjalan-jalan lagi. Entah mengapa aku merasa sangat senang bersamanya hari ini, ia tak henti-hentinya membuatku tertawa dengan tingkahnya atau leluconnya. Sebenarnya hari ini aku berniat berdiam diri dirumah sambil menunggu hasil audisi yang keluar malam ini. Sejujurnya dari kemarin malam aku sudah berdebar-debar menunggu hasil audisinya, namun tak kuduga sekarang aku malah sedang berjalan-jalan dengan seorang lelaki ==”. Tetapi baguslah, aku jadi tidak begitu gelisah memikirkannya. Sekarang nikmati saja apa yang ada di depan matamu YooRiem-ah!!
*sementara itu dirumah…*
*MinHyuk’s POV*
“YA! Gi Hae-ya jangan letakkan disitu!” Kataku begitu aku melihat anak itu hampir meletakkan pot tanaman diatas meja tamu. ==”
“Aish! Habis mau diletakkan dimana?” Tanyanya dengan sedikit kesal.
“Memang kau tidak ingat dimana letak semulanya?” Jawabku tak kalah kesal -_-
“Anni..”
“Kalau begitu tanyalah padaku, jangan asal saja menaruhnya.” Kataku sedikit mengomel. Ah aku merasa jadi seperti ibu-ibu -__-
“Ya oppa! Sudahlah aku capek.” Katanya dan melempar sapu kelantai lalu duduk di sofa.
anak ini….. -______- “hei hei, ayo bangun! Sapu dulu ruangan ini baru istirahat.” Kataku dan menariknya bangun dari sofa.
“Aaaa aku lelaaahhh..” tolaknya dan kembali duduk.
“Yak! Kalau kau membersihkan ruangan ini kau dapat waffle selai coklat dengan susu cokelat hangat malam ini.” Kataku mencoba
mengumbar janji padanya (??)
“He? Jinja??” Katanya menatapku dan membesarkan matanya “Iya, makanya ayo cepat bersihkan!” Kataku dan kembali menariktangannya, lalu kuberikan sapu padanya.
“Iya iya iya.. ternyata kau ini lebih bawel daripada YooRiem.“ Katanya padaku dan ia mulai menyapu ruangan ini dengan malas.
“Hei hei -__- kau ini.. sudah menyapunya asal, bilang aku bawel pula.. Masih untung aku mau memasak untukmu ha?” Kataku.
Dia nyengir kearahku “hehheehe.. maaf u.u aku akan menyapu dengan benar kalau Oppa benar-benar memasakkanku waffle.” Ia berkata begitu sambil mengayunkan sapunya lalu tak sengaja mengenai pot tanaman yang terletak dibelakangnya. Pot itu terlempar dan semua tanah dan tanamannya keluar berhamburan dari pot dan mengotori lantai ruangan ini.
“…………..”
“O..Oppa…..”
“LEE GI HAEEEEE!” Aku berkata sambil setengah berteriak sambil memasang wajah à =……...=
“HWAAAAAAA OPPA MIANHAEEE..” Ia berkata panik sambil membersihkan tanah-tanah yang berserakan dilantai.
Sepertinya aku salah menyuruh YooRiem keluar hari ini ==” Kalau bukan karena Cheondung hyung yang memaksaku aku tidak akan rela membiarkan adikku keluar hari ini. -__- ah sudahlah, lebih baik sekarang aku membereskan ruangan ini lagi..
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Yoo Riem POV*
Sudah pukul 7 malam dan aku masih belum pulang kerumah, Cheondung Oppa mengajakku makan malam diluar. Kami makan di sebuah restoran itali yang terletak tak jauh dari danau tadi. Restoran ini ramai, banyak pengunjung dari berbagai kalangan. Kulihat ada para pekerja kantor yang makan sambil berdiskusi, ada juga satu keluarga besar, ada sekumpulan anak muda, dan yang pastinya banyak pasangan yang makan disini.
Seorang pelayan menghampiri kami ketika aku dan Cheondung Oppa baru saja melangkahkan kaki masuk ke restoran ini. “Selamat malam, mari saya antar ke meja.” Ujarnya dan ia menuntun kami menuju meja yang letaknya di pojok dan dikelilingi banyak tanaman sehingga orang lain akan susah melihat orang yang duduk disana. Hem.. mungkin pelayan ini mengira kami berpacaran ==”
Aku dan Cheondung Oppa duduk dan langsung memesan makanan, setelah itu kami mulai membicarakan banyak hal selagi menunggu pesanan datang. Ia menanyakan sekolahku, temanku, kemampuan musikku, dan sampai pada audisiku kemarin.
“Jadi malam ini pengumumannya keluar?” Tanyanya.
Aku mengangguk. “Ya, aku sangat tidak tenang menunggunya.” Jawabku.
“Jam berapa pengumumannya keluar?” Ia bertanya lagi.
“Sekitar jam 9 malam setauku. Kenapa?”
“Anni.. Jika hasilnya sudah keluar kau harus memberi tahuku ya?” Ucapnya.
“Ah tentu saja.” Jawabku sambil tersenyum.
“Aku adalah orang pertama yang harus kau hubungi ketika hasilnya sudah keluar, janji?” Ujarnya sambil menjulurkan jari kelingkingnya.
Aku tertawa kecil dan tersenyum. “Baiklah, aku janji.” Ujarku dan aku pun mengaitkan jari kelingkingku dengan miliknya.
Ia tersenyum, jari kami masih saling terkait. Kami berdua saling pandang dan saling tersenyum satu sama lain. Aku melepaskan jariku ketika kulihat seorang pelayan datang dan menaruh pesanan kami di meja.
“Terima kasih.” Kataku kepada pelayan tersebut dan ia hanya menjawabnya dengan senyum dan langsung beranjak pergi.
“YooRiem-ah, setelah makan kau ingin langsung pulang?” Tanya Cheondung Oppa padaku yang baru saja menyuapkan spaghetti kemulutku.
“Eh? Hem terserah.. aku ikut denganmu.” Jawabku.
“Baiklah, kau keberatan tidak jika aku mengajakmu ke pusat kota sebentar sehabis ini?” Ia bertanya padaku sambil memotong sosis.
Aku mengangguk. “Baiklah, tetapi aku ingin pukul 9 sudah ada dirumah. Bisakah?” Kataku.
Ia tersenyum. “Aku usahakan kausudah ada dirumah sebelum pukul 9.” Ujarnya.
Aku tersenyum kearahnya. “Gomawo..” ujarku.
“Eh? Untuk apa?”
“Untuk hari ini.. aku benar-benar senang. Sebelum kau menjemputku aku sedang berkecamuk dan gelisah mengenai hasil audisi hari ini. Haha, sangat terima kasih kau mengajakku jalan-jalan.” Ujarku lalu tersenyum padanya.
Ia membalas senyumku. “Sama-sama, aku senang melihatmu tersenyum.” Katanya.
Aku hanya membalasnya dengan senyumku sambil melanjutkan makan. Aku memikirkan semua sikap dan perlakuannya padaku, ini terlalu banyak untuk seseorang yang baru dikenalnya selama seminggu. Mungkinkah ia.. hem… menyukaiku? Jika benar… bagaimana perasaanku terhadapnya? Ah sudahlah, aku tidak ingin memikirkannya. Membuatku pusing saja ⌐.⌐ .
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*MinHyuk POV*
“Hyung, kau mau sampai kapan terus begini?” Tanyaku pada JongHyun hyung yang sedang terdiam sambil memetik gitarnya. Aku baru saja menceritakan tentang kedatangan Cheondung hyung tadi, begitu mendengarnya JongHyun hyung langsung terlihat muram. Sekarang saja ia masih diam ==” astaga padahal sejam lagi kami akan manggung.
“Hyung, ayolah.. sudah maafkan aku sudah membuat moodmu jadi jelek. Sekarang kita latihan saja dulu, jangan pikirkan YooRiem. Sebentar lagi kita tampil.” Aku terus merayunya yang sejak tadi masih tidak berbicara dan tidak menjawab semua orang.
YongHwa hyung menarik lenganku. “Ya! kenapa kau membicarakan hal itu? Lihatlah sekarang dia jadi sangat muram.” Katanya berbisik padaku.
“Hyukie-ya, kalau sampai penampilan kita rusak malam ini. Itu semua salahmu.” JungShin menambahkannya.
“Mwo?! Aku tidak bermaksud begitu, aku kan hanya menceritakan apa yang kulihat. Lagi pula jika kalian ada di posisiku, aku yakin kalian juga melakukan hal yang sama kan?” Aku berkata mencoba membela diriku, yah meskipun aku tahu aku juga salah ==”
“Jika aku jadi kau, aku tak akan memberitahunya sesaat sebelum TAMPIL HYUKIE YAH!” YongHwa hyung berkata memarahiku. Ternyata dia lebih seram daripada dosenku ==”
“Kalian sedang apa?” Tiba-tiba JongHyun hyung bersuara dan berjalan menghampiri kami.
Aku dan kedua hyungku kaget mendengarnya. “Ya hyung, tidak ada apa-apa kok.” Jawab JungShin berusaha menutupi, padahal sih aku yakin ia tahu apa yang kami bicarakan. =.=
“Kalian mau latihan tidak? Ayo cepat.” Jonghyun hyung bertanya sambil menyiapkan gitarnya.
Aku, JungShin dan YongHwa hyung saling pandang beberapa saat. Namun kami segera bersiap ke tempat masing-masing, aku duduk di belakang drum dan dari sini aku masih bisa melihat dengan jelas wajah JongHyun hyung yang masih terlihat sangat muram. Ah aku benar-benar menjadi tidak enak hati padanya.
Tetapi jika aku tidak memberi tahunya aku takut dia mengiraku tidak mendukungnya untuk mendekati adikku =.=. Jonghyun hyung sudah hampir setahun mengenal YooRiem, tetapi mereka sama sekali belum pernah mengobrol lebih dari 3 menit. Sedangkan Cheondung hyung yang baru saja mengenal YooRiem selama beberapa mingguu sudah mengajaknya kencan. Ah, Hyukie-ya! Mereka yang saling suka mengapa jadi kau yang sibuk memikirkannya. Kisah cintamu sendiri saja masih tidak jelas -__- Ah aku jadi ingat padanya… bagaimana kabarnya ya? Hem… AH YAK KANG MIN HYUK!! Kenapa kau memikirkan gadis itu lagi -___- sudah sudah aku harus latihan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*YooRiem POV*
Angin malam berhembus menerpaku, aku merasa semakin kedinginan meskipun aku telah mengenakan jaket Cheondung Oppa. Cheondung Oppa mengajakku ke sebuah tempat dimana aku bisa melihat dengan jelas pemandangan kota yang gemerlap. Lampu-lampu yang terlihat dari atas sini benar-benar memanjakan mataku. Ah, aku benar-benar senang hari ini. Benar-benar terhibur!
“YooRiem-ah!” Cheondung Oppa memanggilku sambil berjalan dan membawa dua buah jagung bakar. “Ini untukmu.” Ia memberikan satu jagung kepadaku.
“Ah, terima kasih.” Kataku sambil menerimanya.
“Makanlah, masih hangat.” Katanya.
Aku mengangguk dan menggigit jagung itu sedikit, bukan hangat -__- ini masih panas. “waa, masih panas.” Kataku.
“Oh maaf, kukira sudah mendingin. Ternyata belum.” Katanya.
Aku tidak menjawabnya, aku terlalu asyik melihat pemandangan kota sambil menikmati jagung yang ada ditanganku saat ini. Aku tidak pernah menyangka bahwa kota Seoul bisa seindah ini pada malam hari. Kukira pemandangan indah hanya bisa ditemukan di daerah saja.
“YooRiem-ah…”
“Hm?” Jawabku sambil menoleh kearahnya.
“Ini..” Ia memberikanku sebuah amplop.
“Apa ini?” Tanyaku sambil membolak balik amplop tersebut.
“Baca saja.”
Aku pun membukanya dan membaca apa yang tertera disana.
Invitation..
You’re invited to my birthday party on :
Date : 07 October 2010
Time : 20:00 – finish
Place : My House
Please attend. You’re special guest for me.
“Kau? Ulang tahun?” Tanyaku sedikit kaget.
Ia mengangguk. “Ya, bisakah kau hadir?” Tanyanya.
“Pasti. Pasti aku akan datang.” Kataku dan tersenyum padanya.
“Terima kasih. Jika kau datang, aku akan sangat senang.” Katanya padaku.
Aku tertawa kecil. “Benarkah?” tanyaku.
“Ya, kau tidak baca aku menulis ‘you’re special guest for me.’ Itu sungguhan.” Ujarnya.
Aku kembali tertawa. “Hahaha, baiklah baiklah aku percaya.” Kataku masih sambil tertawa.
“Ya! Aku serius.. ⌐.⌐” Katanya.
“Hahaha iya iya.” Aku berkata begitu namun masih tetap tertawa.
Cheondung hyung memasang wajah à -______- dan aku semakin menertawakannya. Astaga, wajahnya lucu sekali jika sedang malu seperti ini.
“Ya! Ayo kita pulang saja.” Cheondung Oppa berkata begitu sambil berbalik dan melangkah pergi menuju mobilnya.
“Ya Oppa! Chamkanman! Jangan ngambek dong >_<” Aku berlari mengejarnya dan masuk kedalam mobil. Ah aku benar-benar senang hari ini >___<
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*JongHyun POV*
“Love Love Love.”
YongHwa hyung menyanyikan bait terakhir dan musik pun berhenti, penonton memberikan tepuk tangan, yaah cukup meriah lah. Ini adalah acara kampus dan cukup banyak pengunjung yang datang, beruntunglah kami bisa tampil disini.
“Hyung. .Mau coke?” Tanya jungshin sambil menyodorkan sekaleng coke kepadaku ketika kami sudah di backstage.
Aku mengambil kaleng coke itu dan meminumnya, hmm… otakku masih memikirkan apa yang dikatakan MinHyuk tadi. Cheondung, teman masa SMA-ku dulu, mengajak YooRiem kencan??........ apakah aku terlalu lama mengambil langkah? Apakah aku terlambat? Apakah aku akan menjadi orang bodoh yang membiarkan gadis yang kusukai pergi begitu saja dengan lelaki lain?
Semua pertanyaan itu berkecamuk dalam otak dan benakku. Aku tidak bisa berfikir dengan jernih, aku merasa sangat bodoh karena tlah menyia-nyiakan banyak kesempatan. Sekarang aku pusing memikirkan apa yang harus kulakukan…. Bodohnya kau Lee JongHyun.
“Hyung..” Panggil MinHyuk.
Aku menoleh dan melihatnya duduk disampingku. “Ada apa?” Tanyaku.
“Hyung-ah, maaf sudah membuatmu sedih.” Ucapnya padaku.
“Untuk apa meminta maaf? Ini bukan salahmu Hyukie-ya..” Ujarku lalu meneguk coke lagi.
“Aku merasa tidak enak hati melihatmu murung begitu hyung.” Katanya.
Aku tidak menjawabnya… aku masih memikirkan apa yang harus kulakukan sekarang. Terus maju dengan kemungkinan yang sangat sedikit… atau….. mundur secara perlahan dan menjadi orang paling bodoh sedunia??
“Hyukie-ya…” Panggilku.
“Ne, hyung? Mwoya?” Jawabnya.
“Katakan padaku… apakah.. apakah aku masih memiliki kesempatan?” Tanyaku padanya, aku benar-benar sangat bimbang saat ini.
“Tentu hyung, kau masih punya banyak kesempatan. YooRiem tidak akan mau berpacaran dengan seseorang yang baru dekat dengannya. Kau mengenal adikku lebih lama dibandingkan Cheondung hyung, kau masih punya banyak kesempatan hyung!” Ia menjawabnya sekaligus menyemangatiku.
Aku mencerna tiap kata-kata yang ia katakan padaku. Hem, ya MinHyuk benar, aku yang mengenalnya lebih dulu, aku lebih tahu tentang YooRiem, aku masih punya banyak kesempatan. Dan aku tak akan mundur.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*YooRiem POV*
Aku sampai dirumah pukul 8:45, Cheondung Oppa menepati janjinya untuk mengantarkan aku pulang sebelum pukul 9. Aku pulang dan tak ada orang dirumah. Sebelumnya Minhyuk Oppa mengirimkan pesan kepadaku, ia berkata bahwa dia manggung hari ini dan pulang malam, Gi Hae juga sedang keluar dan akan kembali sebentar lagi.
Aku merebahkan diri di tempat tidurku, seluruh badan rasanya pegal. Semua sendi-sendinya terasa ingin copot >___<
Aku melihat kearah jam dinding kamarku, sudah pukul Sembilan malam. Aku bangkit dari tempat tidur dan beranjak menuju komputer di meja belajarku. Ini yang kutunggu-tunggu… hm.. semoga hasilnya memuaskan.
Ketika aku menyalakan komputer kudengar suara mobil masuk kedalam garasi. “Pasti Gi Hae sudah pulang” Pikirku. Tak lama kemudian terdengar langkah kaki di tangga, dan lalu pintu kamarku terbuka.
“Yak… aku lapar.” Kudengar Gi Hae berkata begitu dari depan pintu.
“Masak saja sendiri.” Aku masih sibuk dengan komputerku.
“Masak apa… aku kan tidak bisa masak…” Ujarnya.
“Masak saja yang kau bisa.” Aku mulai mengetikkan alamat website SSFent.
“Yang ku bisa hanya masak air. Masa kau tega, aku hanya makan air?” Ia berkata memelas dan terus menggangguku -__-.
“Yak kau ganggu saja, ah!”
“Yoo Riem… Yoo Riem-ah…” Ia terus memanggil namaku sampai kupingku gatal mendengarnya --‘
“Hya, kau berisik, Gi Hae-ya!” Kataku sedikit membentak. Anak ini benar-benar tidak tahu saat-saat penting -__-
“Aku lapar…… Ayolah…” Ia masih merengek padaku.
“Kau panggang roti sajalah.” Kataku padanya. Aku baru saja ingin membaca pengumuman itu namun tiba-tiba Gi Hae menarikku dari bangku dan menyeretku keluar kamar.“YA! Kau kan bisa panggang roti, kan?! Aku tidak mau masak untuk mu, ah!”
“Andwae.” Ia menjawabnya dengan singkat dan menyeretku menuju dapur.
Sesampainya di dapur aku mengomel padanya selagi memasakkan ramyeon untuknya -__- ha.. benar-benar anak yang menyusahkan.
Aku langsung menuju kamar ketika sudah selesai memasakkannya, aku menarik nafas panjang dan meghembuskannya secara perlahan.. Jantungku berdebar kencang ketika aku bersiap meng-click pengumuman tersebut. “YooRiem-ah…. Atur nafas… berdoa… dan.. satu, dua, tiga.” Aku berkata begitu dan mengklik link pengumuman hasil audisi tersebut.
Jantungku berdebar kencang ketika aku melihat nama-nama yang ada disitu.
PESERTA LOLOS :
JANG YOON HEE
PARK SO RYIE
KANG YOO RIEM
PARK JII RA
LEE GI HAE
“KYAAAAAAAA..” Aku berteriak setelah melihatnya. Aku dan Gi Hae lolos!! Aku tidak menyangka.
“Mworago?! Yoo Riem-ah, Gwenchana?!!” Kudengar GiHae berteriak dari arah bawah. Dan lalu terdengar derap langkah dari arah tangga. Ketika ia membuka pintu kamarku aku langsung memeluknya.
“Kita lulus!! Kita berdua keterima!!! Gi Hae!! kita berhasil!!” Aku berkata dengan histeris dan sangat senang sambil mengguncangkan badannya.
“Ya-yak.. aku pusing.. nih…” Ujar GiHae dan aku pun melepaskannya. GiHae masih memandangku dengan bingung di depan pintu kamar sementara aku masih berteriak kesenangan.
“Ada apa sih? Keterima apa?” Tiba-tiba GiHae bertanya padaku.
“Audisi!! Kita keterima!! kita berhasil!!! Kita akan segera terkenal!! Dan eomma dan appa ku akan bangga padaku!!” Jawabku sambil berteriak sangat bersemangat.
“Oh, audisi itu toh… ku pikir kita tidak keterima. Habis itu kan sudah dua minggu yang lalu.” Ujarnya, ah anak ini benar-benar….. Sepertinya ada yang salah dengan pengaturan otak manusia ini -___-
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
To Be Continue…
No comments:
Post a Comment