Welcome to my journal :) My fantasy land that full filled with my randomness.

Friday, March 18, 2011

(fanfic) Am I too late? - chapter one

Holaaaa >___< this is my first japanese fanfic >__< haha, gomen kalo masih gaje atau banyak yang salah. maklum, anak baru >_< kkk silakan di nikmati dan berikan komentar XD ASK ME IF YOU WANT TO REPOST THIS --------------------------------------------------------------------------- Am I too late? Cast : Tegoshi Yuya Image and video hosting by TinyPic
Massu
Image and video hosting by TinyPic
and Shen Yue (OC)
Image and video hosting by TinyPic
Genre : Romance
Rating : PG 13/15
Author : Kartika Paramaswari (Yuechara)

*Author POV*

“Shen Yue, kau sudah menemukan partner kerja kelompokmu?” Tanya Kawamura sensei kepada Yue, gadis cantik berpostur model –namun sayang banyak yg mengatakan dia adalah gadis yang aneh karena suka menyendiri— ia baru pindah dari Hong Kong sebulan yang lalu.

Thursday, March 17, 2011

Chroma---- Yue (YooRiem)’s story--- Part 4

Chroma----
Yue (YooRiem)’s story---
Part 5

*JongHyun POV*

“JongHyun-ah… Kau lihat kan? YooRiem…. Dia sangat cantik, aku sangat menyukainya. Aku ingin dia menjadi milikku.”

Aku menatapnya, menatap laki-laki ini dengan tatapan yang ganas. Jika bisa aku ingin ia lenyap dari dunia ini.

“Ne, dia memang cantik.” Jawabku sambil terus memandangi YooRiem yang asyik dengan kuenya.

“Kau juga menginginkannya kan? Kau menyukainya?” Ujar Cheondung tiba-tiba.

Mendengar itu aku langsung menoleh kearahnya, membelalakan mata dengan kaget dan heran, apakah ia paranormal? Mengapa ia bisa membaca pikiranku.

“Mworago?” Kataku berpura-pura bingung (??)

Ia tersenyum menyeringai “JongHyun-ah, kau memberinya bunga kan? Dan kau juga menatap YooRiem dengan tatapan penuh cinta. Aku tahu kau menyukainya, benar kan?” Ujarnya sambil menatapku dengan tajam.

Aku terdiam sejenak, bingung ingin menjawab apa. Apakah aku harus mengakui padanya bahwa aku memang menyukai YooRiem? Atau aku berbohong menutupinya? Hmm… jika aku menutupinya kurasa tak akan ada alasan yang tepat, sebab ia telah membaca dengan jelas perasaanku. Sudahlah, akui saja. “Rupanya kau tahu, pintar sekali.” Jawabku sambil tersenyum kearahnya.

“Tentu saja.” Jawabnya dan melipat kedua tangannya. “Tetapi kau harus tahu, meskipun kita adalah teman lama dan kau sudah lebih dulu mengenalnya. Aku tak akan menyerah, aku akan terus berusaha mendapatkannya.” Lanjutnya sambil tersenyum menantang kearahku.

Kutatap wajahnya dengan tajam, kurasa ia bisa melihat mataku yang memancarkan aura persaingan. “Aku juga tidak akan semudah itu menyerah padamu, aku ingin berusaha sekuat tenaga untuk mencapai apa yang kuinginkan. Tak pernah ada kata menyerah dalam diriku.” Ujarku balas menantangnya.

“Baiklah, mari kita bersaing. Bersaing secara sehat, bersaing dengan tetap menggunakan etika yang baik serta tidak mengganggu pertemanan ini.” Ujar Cheondung padaku sambil menyodorkan tangannya.

Aku menatapnya selama 3 detik, lalu kusambut tangannya. Kami saling berjabat tangan tanda sepakat, aku dan dia sama-sama tersenyum penuh arti (???) Aku akan berusaha, aku tak semudah itu menyerah. Lihat saja, aku akan mengalahkanmu…. Park Sang Hyun.

*MinHyuk POV*

Rumah sudah sepi, semua orang sudah pulang sejak dua jam yang lalu, dan YooRiem sudah tidur untuk mempersiapkan hari traineenya besok. Sedangkan aku sekarang tidak bisa tidur karena memikirkan kisah cinta segitiga antara JongHyun à YooRiem ß Cheondung ==”.

Sebenarnya aku sangat pusing memikirkan hal ini, namun jika sudah menyangkut tentang YooRiem entah mengapa aku tidak bisa tinggal diam. Apalagi kurasa sekarang situasinya semakin gawat. Hmm… hanya firasatku saja sih, tetapi entah kenapa aku merasakan ada sesuatu yang akan terjadi.

Tadi aku melihat Cheondung Hyung dan JongHyun hyung yang sedang saling pandang, ah…. Ada aura gelap yang menyelimuti mereka berdua ==” Semoga tidak ada apa-apa, aku menjadi takut sendiri karena adikku ada diantara mereka.

Hhh… mengapa mereka semua harus menyukai YooRiem?? Kenapa tidak gadis lain saja??? Eh, tetapi jangan gadis itu… aku tidak bisa jika hyung-hyung-ku menyukainya. Lagipula hanya orang aneh yang bisa menyukainya u.u haha… yaah karena aku memang aneh maka aku bisa menyukainya (??) (ini minhyuknya yg aneh apa authornya yaaa u.u)

Aku turun ke lantai bawah dan menuju dapur, hmm… masih banyak makanan yang tersisa. Biar saja nanti kuhangatkan lagi untuk sarapan besok pagi. Eh ya, sekarang pukul berapa? Mengapa gadis kelelawar itu belum pulang juga -__-

Kuambil ponselku dari saku celana pendekku, disana tertera sudah jam 1:10 AM. GiHae belum pulang juga, sebaiknya kutelpon dia sebelum pikiranku berfikir macam-macam. Aku pun mencari-cari namanya di phone contact ponselku lalu mendial nomornya.

“Yeobosseo?” Jawabnya setelah aku menunggu 10 detik.

“Ya! Lee GiHae?! Kau dimana? Kenapa belum pulang?” Tanyaku dengan beruntun u.u.

“ah.. aku ada di………….BRAK!” Ucapannya terputus dan terdengar bunyi benda jatuh yang cukup keras. Eh tunggu.. aku tidak hanya mendengar suara itu dari ponsel, tetapi aku juga mendengarnya disini. Jangan-jangan……

Aku pun bergegas menuju pintu depan, semua ruangan sudah kumatikan lampunya sehingga ruangan ini sangat gelap. Aku menyalakan lampu dan bisa kulihat ada seseorang yang sedang tengkurap (??) di lantai dekat sofa.

“Aish, GiHae-ya gwenchana?” Tanyaku sambil membantunya duduk, sepertinya ia tersandung kaki meja.

“Ne, gwenchana… tapi sejak kapan meja itu ada disana? -__- “ Ia bertanya sambil berusaha untuk bangun dengan bantuanku.

“Ah maaf, tadi ada acara kumpul-kumpul. Aku terlalu lelah untuk mengangkat meja itu sendirian ketempatnya.” Ujarku dan medudukannya di sofa.

“Memangnya tadi ada acara apa?” Tanya GiHae dengan wajah polosnya (bayanginnya pake muka taem yee, jangan pake mukanya anggi XDD #plak).

“Aku mengundang beberapa teman-temanku kesini, yaah.. untuk merayakan keberhasilan kau dan YooRiem yang lolos audisi. Tetapi kau malah menghilang entah kemana.”  Ujarku. “ah ya, sini kulihat kakimu luka atau tidak.” Kataku sambil menarik kakinya yang panjang dan kurus itu.

GiHae menggulung celana panjangnya hingga tempurung lututnya bisa terlihat. “Waah.. banyak yang lecet dan ada yang berdarah sedikit..” Ujarnya seperti anak kecil yang sedang melihat mainan baru, ha.. gadis aneh ==”

“Yasudah, tunggu sebentar aku ambilkan obat.” Aku beranjak dari sofa dan mencari kotak P3K yang selalu eomma sediakan dirumah ini. Setelah menemukannya aku pun langsung kembali ke tempat GiHae.

“Kemarikan kakimu.” Kataku lalu ia pun menurutinya dan aku pun mulai memakaikan obat luka itu padanya.

“Hyaaa Oppa sakit!” Ia menarik kakinya menjauh dariku.

“Hei hei hei -__- kau ini seperti anak kecil saja, ini kan hanya luka ringan. Kalau perih tahanlah sedikit.” Kataku lalu kembali menarik kakinya kearahku dan melanjutkan memakaikan obat di kedua kakinya.

“Oppa..” Panggilnya.

“Ne?” Jawabku sambil terus mengobati kakinya.

“Aku lapar…….” Katanya sambil nyengir kearahku ==”

“Kau… apa sih yang ada dipikiranmu selain tidur dan makan? =__=”

“Tidak ada.. heheheh” Jawabnya

“Dasar… yasudah ayo kedapur, lukamu sudah kuobati.” Kataku lalu bangkit dari sofa.

Gadis kelelawar itu mengekori langkahku menuju dapur, lalu ia duduk di kursi meja makan .

“Kenapa kau duduk? Ambil sana makanannya.” Ucapku padanya yang sedari tadi sedang nyengir.

“Hehe.. Oppa, kakiku kan sakit. Makanya ambilkan makanannya yaaa… jebaaaalll.” Ujarnya sambil memasang puppy eyes.

==” Dasar.. anak ini memang pemalas. “Yasudah aku ambilkan… =_=” Ujarku lalu mengambilkan makanan untuknya.

“Hwaaa MinHyuk Oppa >__< Gomawoyo~~”

*YooRiem POV*

 Aku melepaskan earphoneku ketika melihat gerbang sekolah sudah didepan mata, GiHae membawa masuk mobilnya ke tempat parkir dan memarkirkannya di tempat yang kosong dibawah pohon. Aku membuka pintu mobil, lalu turun dan berjalan menuju gedung sekolah. Namun aku merasakan tidak ada langkah kaki dibelakangku, aku menoleh kebelakang, hem.. benar saja, GiHae belum turun. Lalu aku pun melangkah kembali kearah mobil, dan kulihat GiHae masih duduk di jok mobilnya tanpa bergeming sedikitpun.

“Kenapa kau diam saja? ayo cepat turun!” Kataku padanya yang diam seribu bahasa sejak tadi pagi.


“Aku… ……… Yoo Riem-ah. Masuk lah dulu sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan.” Ujarnya padaku, lalu aku pun menurutinya.


“Mworago?” Tanyaku.


“Eng…… aku… ingin mengundurkan diri dari SSF entertainment.”Katanya sambil menatap lurus kedepan.


“MWO?! Kita bahkan belum debut! Kita baru mulai trainee hari ini! Kenapa tiba-tiba kau ingin mengundurkan diri?” Ujarku beruntun dengan kaget.


“Itu…… aku… ……………” Ia tidak melanjutkan kalimatnya, ia hanya terdiam dan menunduk menatap karpet mobil.


“Terserah kau, sih. Aku juga kemarin terlalu memaksa mu. Maafkan aku kalau ternyata kau memang tidak berminat dalam hal seperti itu. aku telah memaksa mu sejauh ini. Jadi… kalau kau mau mengundurkan diri… itu semua pilihan mu. Hanya saja ku harap kau mengurungkan niatmu.” Ujarku padanya, yah kalau dipikir-pikir aku memang agak keterlaluan sih.


“…… Ne.” Ia menjawabnya dengan pelan.


“Lalu…… kenapa kau masih diam dalam mobil?” Tanyaku ketika ingin bersiap turun.


“Aku…… ingin ke suatu tempat. Aku ingin berpikir ditempat yang tenang, Yoo Riem-ah. Aku hanya mengantar mu, nanti ku jemput kau kalau sudah pulang. tapi, aku mohon biarkan aku membolos hari ini.” Katanya memohon padaku.

Aku diam sejenak sambil menatapnya, bingung ingin menjawab apa. Namun bel tanda masuk sudah berbunyi, maka pikiranku pun sudah mulai kacau =_=.


“Baiklah. Untuk sehari.” Kataku dan membuka pintu mobil.


“Gomawo. Masuklah ke kelas. Nanti gurunya keburu masuk.” Ujarnya.


“……Akan ku sampaikan kalau kau sakit.” Kataku sambil keluar dari mobil, lalu melambaikan tangan padanya. Hem… ada apa sebenarnya dengan dia? Aku khawatir..


*Sepulang sekolah, gedung SSF*

Aku dan GiHae sedang berjalan menyusuri koridor-koridor di gedung ini menuju ruang latihan dengan wajah penuh senyum. Terus terang saja, aku benar-benar excited memulai trainee ini >_< terlebih lagi GiHae sudah memutuskan tidak jadi mengundurkan diri. Aaahh aku sangat bersemangat.

Aku membuka pintu sebuah ruangan yang katanya adalah tempat latihan kami, dan disana belum ada siapa-siapa. Wah rupanya hari ini mereka yang terlambat xD kekeke. Aku dan GiHae duduk bersandar di dinding ruangan atau lebih tepat dibilang dinding cermin (??). Lalu… apa yang harus kami lakukan sekarang? =__=

“YooRiem-ah..” Panggil Gihae.

“Mwo?”Jawabku.

“Pinjam tasmu dong, mau kujadikan bantal. Aku ngantuk.” Ujarnya sambil menunjuk kearah tas ranselku yang kuletakkan disamping.

“Dasar kau ini =__=.” Ujarku sambil memberikan ranselku padanya, lalu GiHae pun tiduran dengan menjadikan ranselku sebagai bantal.

“Gihae-ya.. sepertinya kita terlalu cepat datang. Lalu sekarang kita harus ngapain disini?” Tanyaku pada GiHae yang sedang tiduran meringkuk.

“Hmm.. tidur.” Jawabnya dengan malas-malas dengat mata terpejam.

“Dasar.. kau ini… ” (=___=);;

Selama lima menit aku masih terdiam, tidak tahu harus melakukan apa. Aku hanya berharap member lain segera datang dan salah satu staff juga muncul disini. Rasanya aneh sekali aku berada di gedung ini untuk memulai trainee tetapi aku malah tidak melakukan apa-apa. ==”

Aku memandang sekeliling dan pandanganku tertuju pada sebuah gitar akustik yang disandarkan di dekat speaker. Aku bangun lalu berjalan untuk mengambil gitar itu. “Hmm.. gitar ini jauh lebih bagus daripada gitar dirumah.” Batinku.

Aku mulai mencoba memetik senar-senar gitar itu, lalu mengatur senarnya, dan kembali memetiknya. Bermain gitar mengingatkanku pada JongHyun-sshi, dia adalah gitaris yang paling hebat menurutku. Dia juga sangat baik, ramah, lembut dan pemalu. Aku masih ingat ketika aku memintanya untuk mengajariku bermain gitar, seketika itu juga dia terbengong-bengong sambil menatapku seakan tak percaya ==”.

Aku mulai memainkan intro sebuah lagu, lagu yang pertama kali JongHyun-sshi ajarkan kepadaku, BigBang – Lies. Aku mulai menyanyi sambil terus memainkan music dari gitar ini.




“Klek.”

Suara itu membuatku menoleh, pintu terbuka dan masuklah JiiRa dengan ______, dan aku pun menghentikan permainan gitarku.

“Oh wow, sepertinya aku sedikit telat.” Ujarnya lalu membuka jaket dan syal yang ia kenakan dan menaruhnya di tempat yg disediakan.

“Ah tidak, yang lain juga belum datang. Dan sepertinya kita harus menunggu sebentar, belum ada staff yang datang kemari.” Ujarku sambil tersenyum padanya dan meletakkan gitar itu kembali ke tempatnya.

JiiRa mengambil duduk di depanku dan GiHae yang sedang tertidur, aku pun kembali duduk di tempatku tadi setelah selesai menaruh gitar itu.

“Sepertinya kau pandai bermain alat music.” Katanya padaku sambil menunjuk kearah gitar yang tadi kumainkan.

“Ah tidak, aku tidak begitu mahir.” Jawabku.

“Ah jangan merendah, jangan-jangan kau ini sudah pro lagi.” Katanya menggodaku.

Aku tertawa kecil. “Haha, sungguh. Aku masih dalam tahap belajar, hanya piano yang sudah akrab denganku sejak kecil.” Kataku.

JiiRa meluruskan kakinya. “Piano? Wah hebat aku hanya bisa sedikit-sedikit.” Ujarnya padaku.

“Masa? Jangan-jangan kau sudah tingkat pro.” Ujarku balas menggodanya dan ia tertawa, begitupun aku.

“Ah ya YooRiem-ah.” Panggilnya.

“Ne?”

“Umurmu berapa? Aku takut salah jika tidak memanggilmu onni.” Katanya.

“Ah, aku lahir tahun 1993. Kau?” Jawabku.

“Aku juga sama, ternyata kita seumur.” Jawabnya. “Ah ya, dan… dia?” Katanya sambil menunjuk kearah GiHae. “Apakah kau tahu dia lahir tahun berapa? Aku hanya tau dia adalah maknae.” Katanya.

“Dia sama seperti kita, tahun 93 juga.” Jawabku.

“Ohh… apakah kau temannya? Pada saat bertemu presdir kau juga datang berdua.” Tanyanya lagi.

“Ya, kami berteman sejak SMP.” Kataku.

“Wow, hebat sekali. Dan sekarang kalian berdua sama-sama lolos audisi dan berada di dalam satu grup yang sama. Ckckc.. seperti tidak terpisahkan.” Katanya panjang.

Aku tertawa “haha, ya aku pun heran. Sejak pertama kali mengenalnya disekolah kami selalu satu kelas sampai sekarang. And people keep calling us as ‘Hae-Riem’ Couple.” Ujarku sambil mengingat-ingat bahwa memang hampir setiap kegiatan yang kulakukan pasti bersama GiHae ==a.

“Wow, YooRiem-ah.. your English is good. I bet you got the best score at English in your school.” Jawabnya dengan sangat fasih, apakah ia orang asing? Aku merasa ciut berbicara bahasa inggris dengannya ==a dia jauh lebih fasih dariku.

“No, your english is better than me. So fluent.” Ujarku.

Dia tersenyum sedikit malu. “Ah, ya…. itu karena aku tiga tahun sekolah di Inggris. Baru sebulan aku kembali ke korea.” Katanya.

“Waaah benarkah? Hebat. Lalu sekarang kau sekolah dimana?” Tanyaku.

“Aku tidak sekolah, aku sudah lulus.” Ujarnya sambil tersenyum padaku.

“Akselerasi?” Tanyaku lagi.

“Yap ^^”

“Hem, lalu kau sudah mulai kuliah?”

“Belum, aku ingin setahun beristirahat dulu. Baru memulai kuliah tahun depan.” Ujarnya.

“Ohh, enak sekali. Kalau aku masih dibebani oleh sekolah ==” Ujarku.

Ia tersenyum. “Tenang saja, itu kan sudah kewajiban kita. Kita harus menjalaninya, yang terpenting kan bisa mengatur waktu dengan baik dan menjaga kesehatan agar tidak jatuh sakit karena kegiatan yang banyak.” Katanya.


“Ya aku mengerti.” Jawabku sambil tersenyum. “Terkadang aku hanya merasa kesal dengan banyaknya tugas yang dibebani para guru >__<” Ujarku.

“Ya, memang sepertinya para guru telah hilang rasa kemanusiawi-annya jika sudah menyangkut tugas.” Kata Jii menyambut ucapanku.

“Yak.. kalian…. Berisik =__=” Ujar Gihaee sambil terduduk bangun dan memasang wajah cemberut.

“Kau saja yang kebanyakan tidur GiHae-ya.. Ini tempat latihan bukan tempat tidur.” Ujarku padanya.

“Ah molla lah.” Katanya lalu ia berdiri. “Aku mau ke toilet dulu.” Lalu ia pun pergi keluar ruangan.

Beberapa menit kemudian semua member telah berkumpul dan sekarang manager JinYoung mulai memberitahukan posisi dalam tim kepada kami semua.

“Kang YooRiem, kau adalah main vocalist.” Ujar JinYoung onnie kepadaku sambil memberikan selembar kertas padaku.

“Apa?? Aku main vocal? Kok bisa??” Tanyaku kaget bercampur heran.

“Itu karena suaramu yang paling bagus YooRiem-ah.” Ujar SoRyie Onnie.

“Tapi…” Aku mau berbicara lagi namun JinYoung onnie sudah mulai melanjutkan kalimatnya tadi.

“Park Jii Ra dan Jang Yoon Hee, kalian berdua adalah lead vocal.” Katanya. “Lalu… Park So Ryie kau adalah main rapper, dan Lee Gi Hae kau adalah vice rapper dan main dancer.” Ujar JinYoung Onnie pada kami, sembari membagikan selembar kertas yang berisi sama seperti yang kuterima.

“Itu adalah lagu kalian, mulai hari ini kalian akan trainee dengan latihan vocal dilanjutkan dengan koreo, latihan psikologis, latihan penguasaan panggung dan sebagainya.” Ujarnya. “Sekarang aku ingin kalian mempersiapkan diri kalian karena lima menit lagi latihan akan dimulai.” Jelasnya panjang lebar kepada kami.

“Ne Onnie.” Jawab kami serempak.

“YoonHee, kau yang bertanggung jawab atas semua member. Ingat itu.” Tambahnya.

“Ne, aku mengerti.” Jawab YoonHee Onnie.

“Hmm.. baiklah. Kalian aku tinggal, selamat berlatih.” Ujarnya lalu ia pergi keluar ruangan. Dan latihan pun dimulai.

*Selesai trainee, rumah.*

“CAPEKNYAAAAAA.” Kataku sambil membanting diriku tengkurap diatas kasur.

Hari ini energiku benar-benar habis terkuras == capek sekali latihan bermacam hal dalam satu hari. Hmm.. tapi aku harus bertahan melewati masa-masa berat sebagai seorang trainee untuk bisa mencapai impianku.

Aku mendengar dering ponselku yang menandakan pesan masuk, aku pun mengeceknya dan menemukan ada dua pesan yang belum kubaca. Hmm.. kapan pesan pertama ini masuk? Kok aku tidak tahu. ==a

From : Mr.Thunder
Hey :D
Apa kau sudah pulang?

Aku tersenyum membaca pesannya dan aku pun segera membalas pesannya memberitahu bahwa aku sudah pulang. Lalu aku melihat pesan yang kedua, pesan yang terlebih dulu masuk tadi.

From : Lee JongHyun
YooRiem-ah, apa kau sudah pulang?
Kau trainee kan hari ini?

Wow, dua orang menanyaiku apakah aku sudah pulang atau belum ==a apakah ini efek charisma seorang calon bintang (???) XDD

Aku pun juga membalas pesan dari JongHyun-sshi, isinya tentunya sama dengan isi pesan balasanku kepada Cheondung oppa ==”

Semenit kemudian ada bunyi sms masuk, namun belum sempat aku membacanya sudah ada telefon masuk. Dari Cheondung Oppa.

“Yeobosseo..” Jawabku.

“Ah, Annyeong YooRiem-ah.. apakah aku mengganggu?” Tanyanya.

“Ah anni, aku sedang tidak melakukan apa-apa kok.” Jawabku.

“Tapi kurasa kau butuh istirahat.” Katanya. “Aku tidak akan lama kok, aku hanya ingin menanyakan saja mengenai pesta ulang tahunku. Mengingat jadwalmu yang mulai padat aku khawatir jika kau tidak bisa menghadirinya, makanya aku ingin menanyakan padamu apakah kau bisa datang di acaraku? Sungguh aku sangat mengharapkan kehadiranmu YooRiem-ah.” Ujarnya panjang padaku.

“Aku pasti datang, Oppa tenang saja ^^” Jawabku padanya.

“Jinca? Ah.. terima kasih.” Katanya. “Hmm.. baiklah sekarang kau sebaiknya istirahat saja, aku tak enak sudah menganggu waktu istirahatmu.” Ujarnya.

“Ya, Annyeong oppa.”  Kataku bersiap menutup telepon.

“Annyeong, selamat beristirahat.” Katanya dan aku pun mematikan telepon.

Mataku masih belum lepas dari ponselku, aku membaca pesan yang masuk tadi. Balasan dari JongHyun-sshi rupanya.

From : Lee JongHyun
Syukurlah, istrahatlah dulu.
Ah ya, bolehkah besok aku menjemputmu disekolah dan mengantarmu ke tempat trainee?

Aku mengerutkan dahiku membacanya, tumben sekali JongHyun-sshi seperti ini.

To : Lee JongHyun
Gomawo ^^
Menjemputku? Tumben sekali?
Aku tidak keberatan sama sekali,
namun apabila itu merepotkanmu sebaiknya tidak usah.
 Jujur saja aku tidak ingin merepotkanmu.


From : Lee JongHyun
Tentu tidak, lagipula ada hal yang ingin kuberi tahu padamu.
Aku pun juga ingin mengajarimu tentang panggung dan tampil di depan publik.
Hahaha, begini begini aku kan juga pernah tampil di TV :p


To : Lee JongHyun
Hahaha, baiklah sunbae :p


From : Lee JongHyun
Hahaha.. jangan panggil aku begitu.
Aku jadi malu.
Sudahlah sekarang kau tidur saja, beristirahat yang banyak.
Besok aku akan menjemputmu ^^v
Selamat malam.


To : Lee JongHyun
Hem, baiklah ^^
Selamat malam.

Lalu tidak ada balasan sms lagi, dan aku pun tertidur lelap di tempat tidurku


*Minhyuk POV*

YooRiem dan GiHae baru pulang kerumah pada pukul 10 malam, mereka berdua terlihat sangat lelah. YooRiem langsung masuk ke kamarnya lalu tidur, sedangkan GiHae sibuk di dapur mencari makananan lalu duduk di sofa sambil menonton film ==.

Aku sendiri baru saja selesai membereskan dapur, lalu aku beranjak ke ruang keluarga dan melihat GiHae masih menonton film. Aku menghampirinya lalu duduk disampingnya, ia sedang menonton film thriller ternyata ==a.

“Oppa, mau popcorn?” Tawarnya padaku sambil menyodorkan semangkuk besar popcorn.

“Tidak, terimakasih.” Jawabku dan dia kembali asik menonton film. Aku pun ikut menonton film itu, selama ada adegan yang banyak mengeluarkan darah (?) dia berseru dengan girang dan berkata “keren” ==a Aku baru pertama kali mengenal seorang gadis seperti dia.
 “Hwaaa Oppa lihat itu! Keren banget!” Serunya padaku sambil menunjuk-nunjuk layar televisi. “Iya iya keren ==” Jawabku pasrah dan GiHae kembali ke dunianya sendiri di depan televise itu =_=

“GiHae-ya, kau mau susu coklat tidak?” Tanyaku menawarkan padanya. Dia menoleh kearahku.

“Eh? Susu cokelat? Mauuuuu.” Jawabnya dengan penuh semangat padaku.

 “Baiklah, aku buatkan.” Ujarku lalu bangun dari dudukku.

“Gomawo Oppa.” Katanya sambil tersenyum padaku.

Aku pun beranjak menuju dapur dan membuatkan dua gelas susu cokelat hangat untukku dan GiHae.
Setelah selesai aku pun kembali ke ruang keluarga dan duduk di tempatku tadi. “GiHae-ya ini susunya.” Kataku sambil meletakkan gelas susu itu dimeja, namun tak ada jawaban.

Aku pun menoleh dan menemukan gadis ini sudah terlelap, sepertinya ia lelah.

Aku memandang kearahnya, tangannya yang kurus terkulai lemas menggantung di sofa.

“Wajahnya polos sekali kalau sedang tidur.” Ujarku.

Lalu aku pun mengangkat tubuhnya dan menggendongnya menuju kamarnya, kamar yang serba putih. Meskipun kurus tetapi gadis ini berat juga ==”.

Aku pun membaringkannya di tempat tidurnya yang beralaskan seprai putih, lalu menyelimutinya.

“Goodnight…. Bat Girl.” Kataku lalu menutup pintu kamarnya dan keluar.

*Esoknya, sepulang sekolah*
*YooRiem POV*

Tiiin tiiin Suara klakson mobil itu sudah menyambutku begitu aku baru sampai di parkiran sekolah, aku menoleh dan menemukan JongHyun-sshi sedang melambaikan tangannya padaku dari dalam mobil yang jendelanya terbuka.

Aku pun tersenyum dan membalas lambaian tangannya lalu aku menoleh pada GiHae dan berpamitan padanya. Baru setelah itu aku menghampiri mobil JongHyun-sshi dan masuk.

 “Hai, bagaimana sekolahmu?” Tanyanya padaku.

 “Biasa saja, tugas masih sangat banyak utuk diselesaikan.” Jawabku sambil memasang sabuk pengaman.

 “Haha, seperti itulah sekolah.” Katanya sambil menyalakan mesin mobil. “Kita berangkat sekarang?” Tanyanya.

“Ne, kajja kajja.” Jawabku riang dan dia tersenyum lalu mulai menyetir mobil ini. Selama perjalanan JongHyun-sshi menepati janjinya memberiku banyak pengetahuan dan tips-tips bagaimana tampil di depan public, apalagi dalam acara LIVE.

 Aku memperhatikan setiap kata-katanya dengan baik, berusaha mencernanya dan mudah-mudah aku bisa menerapkannya.
 
“Ah ya, aku baru ingat, katanya ada yang ingin kau beritahu padaku?” Tanyaku saat mobil ini sudah hampir sampai ke SSF.

 “Ah itu… hmm.. sudah hampir sampai, sebaiknya lain kali saja aku mengatakannya padamu.” Ujarnya padaku ketika sudah memasuki gerbang gedung SSF.

 “Hmm yasudah, aku masuk dulu. Terima kasih sudah mengantarkanku JongHyun-sshi.” Ucapku sambil bersiap untuk membuka pintu.

 “YooRiem-ah…” Panggilnya dan aku pun menoleh.

“Ne?” “Panggil aku Oppa.” Katanya.

“Eh?” Aku sedikit kaget mendengarnya.

 “Kau tidak perlu seformal itu padaku. Kita kan sudah saling kenal cukup lama.”

“Ah, iya sih..” Jawabku bingung.

“Makanya, panggil aku Oppa.” Ujarnya padaku sambil menatap mataku dengan tatapannya yang teduh, mengingatkanku ketika ia menolongku yang tersungkur setahun yang lalu.

“Baiklah, Oppa..” Kataku padanya sambil tersenyum.

Dia balas tersenyum sumringah mendengar ucapanku. “Terima kasih, selamat latihan dan jangan lupa makan.” Katanya.

“Baiklah, aku masuk dulu. Annyeong Oppa.” Kataku lalu keluar dari mobil dan melambaikan tangan padanya sebelum aku menutup pintu.

*JongHyun POV*

“Ah ya, aku baru ingat, katanya ada yang ingin kau beritahu padaku?” Glek. YooRiem bertanya padaku ketika kami sudah hampir sampai di gedung SSF, aku menelan ludah dan merasa gugup.
Haruskah aku mengatakannya sekarang? Apakah nantinya menurutnya aku terlalu terburu-buru?

“Ah itu… hmm.. sudah hampir sampai, sebaiknya lain kali saja aku mengatakannya padamu.” Jawabku pada akhirnya setelah bimbang cukup lama, kurasa aku belum siap untuk mengungkapkannya.

“Hmm yasudah, aku masuk dulu. Terima kasih sudah mengantarkanku JongHyun-sshi.” Ujarnya ketika ia sudah bersiap untuk membuka pintu.

 “YooRiem-ah…” Panggilku.

 “Ne?” Jawabnya dan menolehkan wajahnya padaku, aih… wajah itu… cantik. “Panggil aku Oppa.” Kataku padanya sambil menatap matanya.

 “Eh?” Dia terdengar kaget mendengar ucapanku.

“Kau tidak perlu seformal itu padaku. Kita kan sudah saling kenal cukup lama.” Jelasku.

“Ah, iya sih..”

 “Makanya, panggil aku Oppa.” Ujarku, masih terus menatapnya.

“Baiklah, Oppa..” Ucapnya sambil tersenyum padaku. Senyum yang manis… senyum termanis yang pernah kulihat, hanya gadis ini yang memiliki senyum semanis itu yang bisa membuat jantungku berdegup lebih cepat dan aliran darahku terasa mengalir dengan panas.

“Terima kasih, selamat latihan dan jangan lupa makan.” Kataku sambil membalas senyumnya.

“Baiklah, aku masuk dulu. Annyeong Oppa.” Katanya dan ia pun membuka pintu mobil lalu turun.

Sebelum menutup pintu ia terseyum dan melambaikan tangannya padaku, aku pun tersenyum dan membalasnya.

Sungguh, aku menginginkannya menjadi milikku. Aku igin ia tersenyum setiap hari untukku, aku ingin dia disisiku… Kang YooRiem… kau membuatku gila.

*beberapa minggu kemudian, gedung SSF*
 *YooRiem POV*

Sudah tiga minggu kami berlima menjalani masa-masa trainee, setiap hari tenagaku terkuras dengan berbagai macam latihan. Teknik menyanyiku semakin bagus, begitu pun dengan tarianku, lalu aku juga diajari membuat arasemen music. Meskipun lelah namun aku mendapatkan banyak pelajaran di trainee ini.

Kami berlima pun sudah semakin akrab, aku dan Jii yang kebetulan seumuran dan selalu memiliki banyak kesamaan sangatlah cocok. Namun tak jarang juga kami berdua bertengkar karena memperebutkan sesuatu, dan tak ada yang mau mengalah ==a. Jika YoonHee onnie sudah memarahi kami baru kami berhenti bertengkar.
 
Aku dan GiHae pun semakin dekat, kami sering mengerjakan tugas sekolah di tempat latihan. Aku mengajarinya beberapa pelajaran, dan dia balas mengajariku tarian-tarian baru. Dengan kedua Onnie-onnie ini pun aku juga sudah semakin dekat, SoRyie onnie yang ceria dan lucu sering melontarkan lelucon dan membuatku tertawa. Dia juga sering membantu aku dan GiHae mengerjaka PR, dan yang terpenting… dia mengenalkan kami pada banyak games ==a.

Lalu jika dengan YoonHee Onnie aku seperti merasakan ada eomma di sampingku, dia banyak memperhatikanku dan juga member lainnya. Dia juga sering mendengarkan semua ceritaku dan memberi nasihat ataupun masukan ketika aku memiliki masalah.

Selama tiga minggu ini chroma pun sudah mendapatkan kendala, seperti GiHae yang diketahui memiliki kakak laki-laki kembar yang merupakan member sebuah grup yang baru saja debut. Sekarang yang memiliki kembaran bukan Cuma YoonHee onnie saja, tapi GiHae juga. Kurasa ini sesuatu yang langka di industry musik di korea ==.

Hari ini latihan sudah selesai, GiHae ada keperluan sehingga tadi ia meminta izin untuk pulang duluan. Aku menghubungi MinHyuk Oppa untuk meminta dia menjemputku, namun teleponku tidak diangkat-angkat juga. Kurasa ia sedang kuliah.. hem… lalu bagaimana aku pulang? ==”
Aku melihat YoonHee Onnie masuk ke tempat latihan dan mulai membereskan barang-barangnya, hanya tinggal kami berdua di ruangan ini. Ah, mungkin aku bisa menumpang pulang dengannya, biasanya kan YoonHee onnie dijemput HyunSeung oppa.

“Onniee.. kau pulang dengan siapa?” Tanyaku sambil menghampirinya.

“Hm.. biasanya sih HyunSeung yg menjemputku. Tapi karena dia tidak bisa maka temannya yg akan menjemputku. Kenapa memang?” Ujarnya.

“Ah tidak Onnie.. aku..”
“Kau sendiri pulang dengan siapa? GiHae kan tadi sudah pulang duluan?” Tanyanya sebelum aku menyelesaikan kalimatku tadi.

 “Nah, itu dia.. bolehkah aku menumpang onnie? Masa kau tega membiarkan dongsaengmu yang manis ini pulang sendirian?” Ujarku merayunya.

“Hmm.. yasudah, tapi kami nanti ingin ke toko ice cream dulu. Kau tidak apa-apa ikut dengan kami?” Jawabnya.

“Ah tentu tidak apa-apa. Tapi aku tidak merepotkanmu kan?”

“Tidak kok, yasudah ayo ke lobby.. kurasa Kikwang sudah datang.” Ujarnya sambil mengajakku turun.

“Onnie kau duluan saja, aku ingin ke toilet dulu.” Kataku sambil melangkah menuju toilet.

“Baiklah, aku tunggu kau di lobby.” Ujarnya dan ia berjalan menuju lobby, sedangkan aku memutar balik menuju toilet.

Setelah selesai dengan ‘panggilan alamku’, aku pun bergegas keluar dari toilet. Bruk! Aku terjatuh ketika badanku bertubrukan dengan sesuatu yang keras, aku mengaduh kesakitan.

“Aaaahh mian, gwenchana?” Tanya seseorang sambil membungkuk kearahku. Aku mengangkat wajahku dan melihat siapa orang yang telah menabrakku tadi. Seorang pria dengan badan yang cukup… kekar sedang berdiri dihadapanku dengan wajah khawatir yang menatapku.

Aku melihat wajahnya, menatapya selama beberapa detik sampai pada akhirnya aku baru menyadari bahwa rok-ku tersingkap O.O buru-buru aku membereskannya, untung saja aku mengenakan celana pendek ==.

 Hmm.. pantas saja laki-laki ini memandangku dengan canggung.

“Kau tidak apa-apa? Apa kau bisa berdiri?” Tanyanya.

“Gwenchana, ya aku bisa.” Jawabku sambil berdiri dan membereskan pakaianku. “Maaf, aku tidak melihatmu tadi.” Ujarnya meminta maaf padaku.

Aku tersenyum padanya. “Tidak apa-apa. Aku permisi dulu ya..” Ujarku lalu bersiap pergi, jangan sampai YoonHee onnie terlalu lama menungguku >_<.

“Ah ya, silakan.” Katanya lalu mempersilakan aku lewat sambil memberikanku seyum yang……. Manis >___<
Image and video hosting by TinyPic
“Sekali lagi aku minta maaf.” Ujarnya ketika aku sudah mulai melangkah menuju lobby, aku hanya membalasnya dengan senyum dan lambaian tangan.

*Kikwang POV*

“Noooonaaaa~~” Panggilku pada YoonHee noona yang sudah ada di lobby sambil melambaikan tanganku.

“Aish~ kalian ini heboh sekali, ingat ini kantor =_=” Kata YoonHee noona sedikit memarahiku dan YoSeob. “Lalu kenapa kau juga ikut seobbie-ah?” Tanyanya pada YoSeob.

“Ah, aku ingin bertemu dengan GiHae.. mana dia noona?” Tanya YoSeob.

“Dia tidak ikut latihan hari ini.” Jawab YoonHee noona lalu duduk di sofa.

“Hee? Waeyo?” Tanya YoSeob dengan kaget.

“Ah noona, aku ingin ke toilet dulu. Toiletnya disebelah mana ya?” Ujarku sebelum mereka berdua melanjutkan pembicaraannya v_v

“Eh? Toilet ada disebelah sana.” Jawab YoonHee noona sambil menunjukkan kea rah toilet.

“Aku kesana dulu ya.” Ujarku lalu bergegas menuju toilet.

Aku berjalan dengan terburu-buru *kebelet ini si kiki v.v* dan ketika sudah sampai di depan pintu toilet, seorang gadis baru saja keluar dari dalam toilet wanita dan tak sengaja aku menabraknya hingga ia jatuh.

“Aaaahh mian, gwenchana?” Kataku bertanya pada gadis itu dengan panic, apakah ia luka? Namun sesaat itu juga pikiranku terhenti ketika aku melihat rok gadis ini tersingkap, aku pun segera menundukkan kepalaku dan mengalihkan pandangan. Canggung =_=

Gadis itu menatapku sebentar, lalu ia tersadar akan hem.. pakaiannya ==” lalu ia pun dengan segera merapihkannya dan menatapku malu.

“Kau tidak apa-apa? Apa kau bisa berdiri?” Tanyaku padanya, yang masih belum bangkit.

“Gwenchana, ya aku bisa.” Jawab gadis itu sambil berdiri.

“Maaf, aku tidak melihatmu tadi.” Ujarku meminta maaf padanya, dan sekarang entah mengapa aku tidak merasa ingin ke toilet lagi =_=

Ia tersenyum padaku… senyuman maut!
Image and video hosting by TinyPic
Aku berani bersumpah senyumannya sungguh manis (>0<) .

“Tidak apa-apa. Aku permisi dulu ya..” Ujarnya bersiap ingin pergi.

“Ah ya, silakan.” Kataku mempersilakannya untuk lewat sambil balas tersenyum padanya.

“Sekali lagi aku minta maaf.” Kataku sekali lagi padanya ketika ia berjalan pergi, dan ia hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya padaku.

Aku terdiam, masih memikirkan senyuman gadis itu. Sungguh…. Manis, cantik… aaaahh >__< siapa namanya? Aku ingin mengenalnya >_< Aku harus Tanya pada YoonHee noona nanti.

Aku yang merasa tidak kebelet lagi akhirnya segera melangkah menuju lobby, dan sesampainya disana aku melihat YoonHee noona dan YoSeob sedang mengobrol dengan… gadis tadi!
Hem… kurasa aku bisa dekat dengannya, lucky me.

“Noonaaaaa…” Kataku sembari menghampiri YoonHee noona, lalu mereka bertiga menoleh kearahku. Gadis itu terlihat terkejut melihatku.

“Aish kikwang-ah kau berisik.” Kata YoonHee noona padaku.

“Ah ya, aku ingin mengenalkanmu pada teman satu grup-ku. Ini dia, YooRiem.” Ujar YoonHee noona memperkenalkan gadis itu padaku, jadi namanya YooRiem.

“Dan YooRiem-ah, dia Lee Kikwang teman satu grup HyunSeung dan YoSeob.” Lanjut noona.

“Annyeong, Lee Gikwang imnida.” Ujarku padanya sambil menyodorkan tanganku dan tersenyum.

“Ah, Kang YooRiem imnida.” Ujarnya sambil menyambut tanganku dan tersenyum malu, aih kurasa aku akan sering melihat senyumnya >_<.

Aku memandang YooRiem yang sedang tersenyum malu padaku, mungkin ia masih merasa canggung dengan kejadian tadi ==a. Tetapi entah kenapa, caranya tersenyum.. bagaimana ia menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah, itu membuatku semakin tertarik untuk memandanginya.

Aku terus memandangi gadis itu secara diam-diam, dan tanpa kusadari aku tersenyum ketika menatapnya. Apakah aku menyukainya? Hem… terlalu cepat untuk berfikiran seperti itu, mungkin aku hanya bersikap seperti layaknya fanboy. Kang YooRiem…..

TBC