Welcome to my journal :) My fantasy land that full filled with my randomness.

Thursday, March 17, 2011

Chroma--- Yue (Yoo Riem) Part 3

ASK ME IF YOU WANT TO REPOST THIS.
Author : Kartika Paramaswari (Yuechara)
story : Chroma--- Yue (Yoo Riem) Part 3


*Yoo Riem POV*

Aku saat ini sedang berada didalam sebuah gedung besar yang dua minggu lalu kudatangi untuk mengikuti audisi. Tak kusangka aku bisa berada disini lagi, ya, aku lolos audisi! Dan… ehm, GiHae juga lolos sama denganku. Kukira hanya salah satu dari kami saja yang lolos.

Semalam, ketika hasil audisi itu keluar dan namaku ada disana. Aku sangat histeris dan bahagia, ah.. aku malu mengucapkannya ==” saat itu tingkahku benar-benar heboh. Ah ya, aku jadi ingat ketika aku menelepon Cheondung Oppa……………..

 *flashback*

Aku menempelkan ponselku ditelinga kananku, aku bisa melihat wajahku yang terus saja tersenyum dari cermin. Ah aku benar-benar bahagia malam ini >_<. Beberapa detik aku menunggu hingga akhirnya Cheondung Oppa mengangkat teleponku.

“Yeobosseo.” Suara yang sangat kukenal menjawabnya dari seberang sana.

“Yeobosseo, oppa…” Jawabku dengan suara sedikit gemetar karena saking senangnya.

“Yoo Riem-ah, kau kah itu?” Ia bertanya padaku.

Entah mengapa mendengar suaranya saat itu air mataku langsung mengalir, aku menangis. Menangis bahagia tentunya.

“Ne..” Hanya kata itu yang terucap dari bibirku, padahal ada begitu banyak rentetan kata yang ingin ku ucapkan padanya.

Ia diam sejenak, dan kurasa ia bisa mendengarku yang sedang menangis. “YooRiem-ah? Kau kenapa? Kau menangis?” Ia bertanya dengan panik.

“Oppaaaaaa…….” Bukannya menjawab pertanyaannya aku malah menangis semakin menjadi-jadi ==”

“Ya YooRiem-ah kau kenapa? Kau baik-baik saja? Apa ini tentang audisi itu? Kau dirumah kan? Aku kesana sekarang. Aku belum jauh dari rumahmu.” Ia berkata dengan sangat panik begitu mendengarku seperti itu. “Kau jangan kemana-mana, aku kesana sekarang. Tunggu aku.” Katanya.

Aku tak bisa menjawabnya, dan mendengarku tak menjawab apa-apa Cheondung Oppa langsung saja mematikan teleponnya…. aku aneh sekali jika berhadapan dengannya ==”. Ada apa denganku sebenarnya?! Aku jatuh cinta padanya?? Astaga… YooRiem-ah jernihkan pikiranmu!!

Aku baru saja mengenalnya selama beberapa minggu, sungguh mustahil aku menyukainya dalam jangka waktu sesingkat itu. Benar-benar bukan seperti diriku yang biasanya, Cheondung Oppa membuatku menjadi aneh seperti ini. Tetapi dia… laki-laki ini berbeda, dia bisa membuatku nyaman berada disisinya. Dia sangat perhatian seperti kakak untukku, tapi aku bisa merasakan bahwa apa yang dia lakukan dan berikan untukku sangat berbeda dengan MinHyuk Oppa. Kukira… ia bukan menganggapku hanya sebagai adiknya. Tapi… apakah dia menganggapku sebagai wanita yang special baginya?

Aku masih saja memikirkan hal itu, pikiranku berkecamuk dengan hatiku yang juga menjadi kalut sendiri. Beberapa menit kemudian kudengar bunyi bel yang beberapa kali berbunyi, lalu kudengar pintu terbuka – pasti GiHae yang membukakan pintunya—dan kemudian langkah kaki yang tergesa-gesa menaiki tangga. Hingga akhirnya pintu kamarku terbuka dan bisa kulihat sesosok laki-laki yang sangat kukenal berdiri didepan kamarku. Aku berdiri dan ia berjalan menghampiriku lalu memegang kedua bahuku dengan telapak tangannya yang besar dan hangat.
  Image and video hosting by TinyPic
“YooRiem-ah, kau tak apa? Tadi kau menangis?” Ia berkata begitu sambil mengusap kedua pipiku.

“Aku tak apa.. aku juga bingung mengapa aku tiba-tiba menangis di telepon tadi.” Ujarku dan menurunkan kedua tangan Cheondung Oppa yang berada dipipiku.

“Benar kau tak apa apa? Apakah ini berhubungan dengan hasil audisi itu?” Ia bertanya padaku sementara aku duduk di kursi belajarku.

“Iya aku tidak apa-apa.. kurasa aku menangis karena bahagia tadi.” Aku menggerakkan mouse komputerku sehingga monitor menyala dan menunjukkan web page SSFent yang belum kututup tadi.

Cheondung Oppa memperhatikanku, lalu aku menunjukkan padanya pengumuman itu. Ia memperhatikannya dan kurasa ia telah menemukan namaku, begitu melihatnya ia langsung menatapku dengan matanya yang jernih dan aku membalas tatapan matanya sambil tersenyum bangga seakan ingin menunjukkan bahwa aku memiliki bakat yang hebat.

“YooRiem-ah kau lolos?” Ia bertanya dengan wajah kaget namun penuh senyuman.

Aku mengangguk dan tersenyum lebar. “Ya, Oppa lihat aku lolos!” Kataku dan tiba-tiba ia memelukku.

“Selamat, sudah kuduga kau ini hebat.” Ujarnya.

Aku terdiam sejenak, kaget dengan pelukan yang ia berikan. “Terima kasih. Ini juga atas bantuanmu..” Aku berkata sambil membalas pelukannya.

“Ah.. hem..” seseorang berdehem dari arah pintu kamarku yang terbuka. Aku segera menoleh dan melepaskan diri dari pelukan Cheondung Oppa. Kulihat GiHae ada disana, ia terlihat canggung—sama dengaku ==”.

“GiHae-ya….”

“Ah, maaf aku mengganggu kalian. Aku hanya penasaran mengapa laki-laki ini begitu tergesa-gesa menemuimu. Kukira ada sesuatu…” Ujarnya.

“GiHae-ya.. tidak ada apa-apa kok.. aku baik-baik saja.” Kataku.

Ia bersiap menutup pintu kamarku. “Hem.. yasudah. Maaf aku mengganggu, tapi YooRiem-ah.. kalau sampai MinHyuk Oppa tahu, aku gak mau ikut campur yaaa..”

“Ya! Lee GiHae… kami tidak melakukan apa-apa kok.. =__= ” Aku berkata begitu namun GiHae sudah terlanjur menutup pintu. Entahlah ia mendengar ucapanku atau tidak.

Aku menoleh kearah Cheondung Oppa, kulihat pipinya bersemu merah dan tingkahnya canggung. Haha sama persis denganku ==”

*end of flashback*

“YooRiem-ah.. ini bukan ruangannya?” GiHae bertanya padaku sambil menunjuk ke sebuah pintu yang bertuliskan ‘Staff Room’.

“Ya! Kau tidak bisa melihat tulisannya? Itu kan ruangan staff, kita harus keruang presdir.” Ujarku, hem… kurasa ia mulai lelah setelah mencari-cari dimana ruangan presdir di gedung sebesar ini. Ini sudah ke lima belas kalinya ia menunjuk pintu ==”

“Ah aku capek, masa sih kantor ini tidak ada penghuninya. Kemana semua pegawainya sih?” Katanya lalu duduk dilantai berkarpet merah dan bersandar di dinding. Kantor ini memang terlihat sangat sepi, kulihat hanya ada seorang satpam dan resepsionis yang ada dilantai bawah. Mereka mengatakan bahwa ruang presdir ada di lantai enam, namun sudah hampir sepuluh menit aku dan GiHae belum juga menemukan dimana ruang presdir itu.

Kulihat ada seorang pegawai wanita yang berjalan di koridor ini, ia melihat kami berdua dan menghampiriku dan GiHae yang terlihat lelah.

“Kalian siapa? Dan sedang apa?” Tanyanya dengan bingung melihat kami.

“Ah, bisakah anda mengantarkan kami menuju ruang presdir?” Kataku.

Wanita itu memandangi kami dari atas sampai ujung kaki, mungkin ia takut kami adalah penjahat u.u “Apakah kalian berdua peserta audisi yang lolos itu?” Ia bertanya sambil menunjuk kearahku dan GiHae.

“Ne.. kami dari tadi sedang mencari ruang presdir tetapi belum ketemu juga. Kukira kami sudah terlambat cukup lama.” Kataku dan melihat jam tanganku, sudah terlambat 15 menit.

“Baiklah, mari saya antarkan.” Ujarnya.

GiHae bangkit dari duduknya dan kami berdua mengikuti wanita itu. Ternyata ruang presdir ada didekat tempat kami tadi, kenapa tadi tidak ketemu ya? ==a

Setelah mengucapkan terima kasih pada wanita itu aku dan GiHae masuk kedalam ruangan, ternyata sudah ada tiga orang gadis lainnya yang duduk dihadapan pak presdir itu.

“Maaf kami terlambat.” Ujarku sambil membungkukkan badan dihadapan mereka. Sementara GiHae hanya memandang sekelilingnya dengan tampang bingung dan aneh (??)

“Ah tidak apa-apa, silahkan duduk.” Kata pak presdir itu kepada kami berdua, lalu kami pun duduk di dua buah bangku yang memang kosong.

“Kalian sudah kumpul. Kenalkan, namaku Park Ji Sung, aku adalah Pemimpin dari management SSF ini.” katanya angkat bicara.
Image and video hosting by TinyPic
“Park Jisung? Apakah anda dulunya pemain sepak bola?” Tanya GiHae dengan antusias, ha… anak ini mengagetkanku saja.

“Hahahaha.. nama kami memang mirip. Tapi jujur saja, aku bahkan tidak bisa menendang bola.” Tawa pak presdir.

“Oh. Aku sempat berpikir, apakah Ji Sung sang bintang lapangan hijau itu pensiun dari sepak bola dan sekarang berminat pada dunia Kpop.” Ujar GiHae lalu tertawa bersama pak presdir JiSung ini. Kurasa anak ini tidak canggung sama sekali dengan orang yang akan menjadi Bos-nya ==”

“Aneh juga, biasanya kalau sebuah management mengikuti nama pendirinya. Ini kan SSF, kupikir, nama presdirnya adalah kepanjangan dari itu. Ternyata sama sekali tidak.” Ujar seorang gadis yang duduk di bangku tengah.


“Yah, aku memang berbeda dari yang lainnya.” Presdir kembali tertawa, kurasa pimpinan kami adalah orang yang aneh ==a


“Lalu apa kepanjangan SSF?” Tanya seorang gadis yang berambut lurus panjang.


“Entahlah… hahaha aku sendiri tidak memikirkannya.” Jawab presdir sambil tersenyum lebar. Aku dan yang lainnya membalasnya dengan senyum. Hyaaa... orang ini benar-benar aneh. ==”


“Baiklah. Selamat pada kalian berlima. Kalian berlimalah yang terpilih diantara beribu-ribu orang yang mengikuti audisi dua minggu yang lalu. Kalian terpilih karena kemampuan dan bakat kalian yang memang mengagumkan, dapat dipertanggungjawabkan dan tentunya, jarang dimiliki oleh banyak orang.” Katanya.


Mendengar kata-katanya aku merasa aneh, kurasa aku tidak sehebat itu ==”


“Aku senang bisa menemukan kalian berlima. Kalian adalah anak-anak yang berbakat sekali. Selamat datang di SSF Entertainment. Kami dengan bangga menyambut kalian. Sekarang kita adalah sebuah keluarga. Kita akan berusaha keras bersama.” Lanjutnya.


“Kalian nantinya akan menjadi satu group. Lima anggota di dalam group itu. Kalian pasti sudah mengerti apa yang dilakukan para girl band, kan? Jadi aku tidak perlu menjelaskan.. hahaha.” Ia menutup penjelasannya dengan tertawa lagi ==”


“Lusa, masa trainee kalian akan dimulai. Kita akan latih kalian sampai kalian benar-benar siap untuk debut dan memperlihatkan kemampuan kalian pada public. Kalau kalian memang sudah siap, dalam waktu 3 bulan pun kalian akan debut. Untuk apa lama-lama kalau memang kalian sudah hebat.” Katanya lagi.


Apa? Lusa? Cepat sekali.. aku sangat berdebar mendengarnya, aku memang sudah menantikan saat-saat ini.


Tiba-tiba terdengar ketukan lembut dari arah pintu lalu  Seorang wanita masuk ke dalam ruangan, Ia tersenyum kepada kami semua lalu berdiri di samping meja presdir. Hem.. kurasa aku pernah melihatnya.. tapi dimana ya? ==a


“Kenalkan, ini Jung Jin Young. Manager kalian.” Jelas presdir pada kami semua, aku mengangguk dan sudah ingat bahwa wanita inilah yang menjadi salah satu juri saat audisi itu.


“Annyeong. Mohon kerjasamanya.” Kata Jin Young-ssi sambil tersenyum. Dia pun memberikan beberapa lembar kertas kepada pak presdir. Kulihat presdir membaca sebentar lalu kembali memandang kami berlima.
Image and video hosting by TinyPic

“Jang Yoon Hee?” Tanya sang presdir.


“Ne, itu aku.” Jawab seseorang yang sedari tadi kulihat jarang sekali tersenyum ==” apakah ia gugup? Atau memang sikapnya dingin?


“Nantinya kau adalah leader dari group ini.” Kata pak presdir. Waah dia leader dari kami semua, kurasa ia bisa bertanggung jawab.


“He? Waeyo? Kenapa aku?” gadis itu bertanya dengan bingung dan kaget.


“Karena kau paling tua diantara mereka berempat.” Jawab presdir dengan enteng.


“Heeeeee? Karena aku paling tua aku jadi leader?” Ia masih bertanya dengan sangat kaget. Namun kurasa pak presdir mengabaikannya.


“Iya, dan… Lee Gi Hae?” Ucap pak presdir lagi, sekarang aku menoleh kearah GiHae yang terlihat kaget namanya disebut.


“Hek?? Ya?” Gihae menjawab dengan bingung.


“Kau yang paling muda.” Kata presdir sambil tersenyum padanya. Apa? Dia maknae?? -__- tidak cocok dengan image kebanyakan maknae pada umumnya. Dia kan tidak imut ==;;


“Yah, menurutku, pertemuan kali ini sudah cukup. Kalian siapkan semuanya untuk lusa. Kalian akan mulai trainee. Dan baru akan pindah ke dorm beberapa bulan sebelum kalian debut nanti. Jadi kalian masih pulang ke rumah kalian sesudah menjalani masa trainee. Bagian posisi dan yang lainnya, kita bicarakan lusa. Sekarang, pertemuan kita sudah cukup. Kalian saling berkenalanlah.” Katanya mengakhiri pembicaraannya dan tak lupa sambil tersenyum pada kami berlima.


Lalu kami berlima keluar dari ruang presdir itu, setelah berada diluar ruangan kami hanya saling memandang satu sama lain. Benar-benar canggung bertemu rekan baru ==”


“Hai, nama ku Park Jii Ra. ^^” kata seorang gadis manis yang berambut lurus panjang. “Senang bertemu kalian semua. Mohon kerja samanya, ya.” Ujarnya memperkenalkan dirinya.
Image and video hosting by TinyPic
“Oh, hai Jii Ra-sshi…”Ujarku membalas perkenalannya namun belum selesai aku bicara ia memotong ucapanku.


“No, no, no. just call me Jii Ra, okay? Or maybe you can call me, Jii.” Katanya dengan logat English yang fasih.


“Ah, ya… Jii Ra-ya.” Balasku sedikit canggung dengan senyum. “Chonun Kang Yoo Riem imnida. Mohon kerja samanya juga.” Aku berkata memperkenalkan diriku sambil membungkuk memberi salam pada mereka semua.
Image and video hosting by TinyPic

“Kalau aku Park So Ryie~ kita punya marga yang sama ya Jii. Mohon kerjasamanya, semuanya~~” Kata seorang gadis lagi sambil tersenyum ramah pada kami semua.
Image and video hosting by TinyPic
“Eng… aku Gi Hae. Lee Gi Hae imnida. Hai. Mohon kerja samanya.” Ujarnya sambil tersenyum aneh.. haha wajahnya lucu sekali u.u
Image and video hosting by TinyPic
“… Aku Jang Yoon Hee, yah.. kalian sudah dengar namaku tadi.” Ucap YoonHee unnie (ceritanya kan baru tau YoonHee doang yang lebih tua dari YooRiem u.u) dengan gugup lalu tersenyum aneh sama seperti GiHae. Kurasa mereka berdua mirip ==”
Image and video hosting by TinyPic

“Ya, sekarang kita saling kenal. Ku harap kita bisa bekerja sama dengan baik, ya.” Kata Jii Ra sambil tersenyum.

“Ku harap juga begitu.” Ujarku.

Yaaah.. Kuharap semuanya bisa berjalan dengan baik, tidak ada pertengkaran atau pertentangan diantara kami nantinya. Jujur saja, aku sangat bersemangat menghadapi hal ini. Karena memang aku sudah mengidamkannya sejak lama, semoga kami akan sukses nantinya… semoga………..


*esok malamnya~*

“YOORIEM-AH!!! CHUKKAEEE!!” Teriakan itu langsung menyerbuku begitu aku baru saja membukakan pintu. Lee Joon oppa langsung memelukku dengan senang, bahkan ia sempat memutar-mutar badanku seakan aku boneka =.=

“Ini juga berkat latihan darimu. Jeongmal gomawo oppa..” Kataku mengucapkan terima kasih pada guru tariku ini u.u

Malam ini MinHyuk oppa mengadakan syukuran (??) atau lebih tepatnya pesta kecil-kecilan karena aku dan GiHae lolos audisi. Tetapi saat ini GiHae malah sedang kelayapan entah kemana =__= Rumah kami saat ini sudah dipenuhi orang, dan semuanya laki-laki ._. MinHyuk oppa mengundang teman-teman bandnya, namun kulihat JongHyun-sshi belum datang. Hm.. apakah ia berhalangan hadir? Sedangkan Lee Joon Oppa baru saja datang bersama Cheondung Oppa, aku mempersilakan mereka masuk dan kami mulai bersenang-senang dengan merecoki MinHyuk Oppa yang sedang memasak banyak makanan xp.

“ting”

Bisa kudengar suara dentingan itu yang berasal dari oven, kue tart buatanku sudah jadi ternyata. Aku mengeluarkannya dari dalam oven, setelah kudiamkan untuk didinginkan aku mulai melapisi kue itu dengan whip cream dan cokelat.

“YooRiem-ah, ini buatanmu?” Tiba-tiba  JungShin-sshi bertanya padaku.

Aku mengangguk sambil tersenyum dan tetap melanjutkan melapisi kue itu.

“Kau bisa masak kue? Uwaaa hebat.” Sambung Lee Joon oppa.

“Ah tidak, kemampuan memasakku masih kalah jauh jika dibandingkan dengan MinHyuk Oppa.” Ujarku menyangkal.

“Hee? Hyukie? Dia memang pintar memasak, tapi dia tidak manis sepertimu.” Kata YongHwa-sshi seperti biasa menggodaku.

Aku baru sadar ternyata sekarang mereka semua— kecuali MinHyuk dan Cheondung Oppa— sedang mengerubutiku seperti semut. Mereka memperhatikanku seakan-akan aku seorang guru yang sedang mengajar anak TK. ==a Mereka terus saja berkomentar selama aku menyelesaikan menghias kue itu, aku hanya menanggapinya dengan tertawa. Mereka semua sangat lucu, bahkan kalimat-kalimat yang mereka lontarkan hampir saja membuatku menjatuhkan mangkuk cream.

“YA! Kalian sedang apa? Jangan mengerubuti calon istriku seperti itu.” Tiba-tiba Cheondung Oppa berkata begitu dengan cukup kencang sambil menghampiri kami.

Semua orang membatu mendengar ucapannya, aku dan MinHyuk Oppa otomatis menghentikan kegiatan yang sedang kami lakukan. Kulihat JungShin-sshi dan YongHwa-sshi juga sama membatunya dengan kami. Hanya Lee Joon oppa yang terlihat biasa saja menanggapinya.

“Cheondung-ah, jangan terburu-buru begitu. Lihat sekarang YooRiem membeku mendengar ucapanmu itu.” Ujar LeeJoon oppa sambil menunjukku yang memang sedang membeku. ==”

“Kalian ini kenapa serius sekali sih -__-, aku kan Cuma bercanda.” Kata Cheondung oppa mencoba mencairkan suasana. MinHyuk Oppa, YongHwa-sshi dan JungShin-sshi hanya menanggapinya dengan senyum. Sedangkan aku? -_- aku hanya tersenyum kaku, dan kurasakan tanganku gemetar. Jika aku bisa bercermin saat ini, aku yakin sekarang wajahku sudah sangat merah karena malu.  Saat mendengarnya mengucapkan itu, jantungku berdeba dan pikiranku menjadi kusut dalam seketika -_- Orang ini benar-benar membuatku menjadi aneh.

Ting Tong”

Bel pintu berbunyi beberapa kali, aku yang mendengarnya langsung bangkit dan berjalan untuk membukakan pintu. Hem.. sejujurnya aku ingin melarikan diri dari suasana canggung itu.

Aku membukakan pintu dan kulihat seorang laki-laki berdiri dihadapanku, postur badannya yang tinggi dan garis wajahnya yang sudah sangat kukenal. Jonghyun-sshi. Begitu aku berhadapan dengannya, dia tersenyum ramah padaku.
Image and video hosting by TinyPic
“Ah, JongHyun-sshi.. silakan masuk.” Ujarku padanya sambil tersenyum dan menyilakannya untuk masuk.

“eh.. YooRiem-ah…” Panggilnya, masih berdiri didepan pintu.

“Mwo?” Tanyaku dengan bingung. Tumben sekali orang ini memanggil namaku.

“err… hem.. ini, untukmu…” Ia berkata begitu dan memberikanku sebuket bunga mawar yang ia sembunyikan dibelakang punggungnya tadi.

Aku menatapnya dengan pandangan kaget dan bingung, kulihat JongHyun-sshi terlihat canggung dan malu. Aku mengambil buket bunga itu, lalu memandang JongHyun-sshi dengan heran. “ini.. untukku?”  Aku bertanya dengan bingung.
Image and video hosting by TinyPic
“Ah… ne.. itu sebagai ucapan selamat dariku.” Katanya sambil tersenyum.

Aku membalas senyumnya. “Terima kasih, aku sangat senang menerimanya.” Ujarku.

“Ya, sama-sama.. itu juga sebagai apresiasiku atas bakatmu yang hebat itu.” Katanya.

Aku tersenyum malu mendengar ucapannya, ha… entah sudah berapa kali hari ini aku dipuji. “Aku tidak sehebat itu, aku masih kalah jika dibandingkan dirimu JongHyun-sshi.” Kataku.

“Haha.. kau merendah. Dirimu hebat YooRiem-ah.” Katanya dan kembali tersenyum lalu mengusap kepalaku.

“Iya iya terserahmu sajalah, sekarang mari masuk. Yang lain sudah berkumpul sejak tadi.” Kataku lalu  menyilakannya sekali lagi, dan sekarang ia masuk menuju ruang dalam dan berkumpul bersama yang lainnya.

Aku memandang buket bunga mawar yang ada ditanganku ini. “Baik sekali… aku diberi bunga.” Ujarku lalu tersenyum memandang buket itu. Ada kebanggaan tersendiri menerima buket bunga dari seorang pria.

“YooRiem-ah..” Panggil seseorang ketika aku sedang menaiki tangga untuk menuju kamarku.

Aku menoleh dan kulihat cheondung Oppa yang memanggilku.

“Kau mau kemana? Kuemu belum jadi tuh.” Katanya bercanda padaku.              

“Ah, aku mau ke kamar dulu. Ingin menaruh bunga ini.” Kataku sambil menunjukkan buket yang kubawa. “Sebentar lagi aku akan melanjutkan menghias kuenya.” Kataku dan tersenyum dan memasang wajah yang penuh candaan sepeti biasanya.

“Bunga? Siapa yang memberikannya?” Ia bertanya padaku dengan ekspresi heran.

“eh.. ini JongHyun-sshi yang memberikannya.” Ujarku. “Ah, sudah ya aku ke atas dulu.” Kataku dan langsung berjalan menuju kamar.

Aku meletakkan buket bunga itu di meja belajarku, lalu memandangnya sebentar. “Hebat sekali, setelah diajak kencan, lolos audisi girlband, lalu sekarang mendapatkan buket bunga. Apalagi yang akan kudapat besok?” Ujarku penuh Tanya memikirkan hal-hal yang belakangan ini terjadi padaku. Haha, sungguh ajaib.

*Author POV*

Semua orang terdiam kaget mendengar apa yang Cheondung baru saja ucapkan, ia mengatakan bahwa YooRiem sebagai calon istrinya. YooRiem yang sangat kaget terlihat bersemu merah, mungkin ia juga malu. Sedangkan MinHyuk, YongHwa serta JungShin saling pandang satu sama lain, ya, yang ada dipikiran mereka bertiga saat ini adalah JongHyun.

Bel pintu berbunyi dan YooRiem bergegas membukakannya, sementara itu YongHwa dan JungShin menghampiri MinHyuk dan mereka membicarakan sesuatu—mengenai JongHyun tentunya—sementara Cheondung dan LeeJoon sedang asik berbicara.

“Hyung-ah, kalian lihat sendiri kan bagaimana sikap Cheondung hyung pada adikku?” Ujar MinHyuk.

“Ya, aku melihatnya. Sepertinya dia benar-benar menyukai YooRiem.” jawab JungShin.

“Dan dia mengatakan bahwa YooRiem calon istrinya…. Aarrgghhh aku pusing.” Minhyuk berucap sambil mengacak rambutnya.

“Apakah perlu kita beritahu JongHyun mengenai itu?” Tanya YongHwa.

“Ah sudahlah, aku pusing memikirkan kisah cinta hyung dan dongsaengku. Kalian diskusikan saja berdua, aku tak mau ikut campur lagi. Aku mau masak saja.” Kata MinHyuk dan ia mulai mengaduk-aduk panci sup yang berbau harum itu.

“Ya Kang MinHyuk! Kalau terjadi apa-apa dengan adikmu bagaimana? Kakak yang tidak bertanggung jawab -__-.” Kata JungShin, ya sebenarnya sih ia juga sudah pusing dengan hal ini. Tapi apa boleh buat, JongHyun sudah seperti kakaknya sendiri.

MinHyuk menoleh lagi kearah mereka berdua. “Bukan seperti itu… aku hanya tak ingin terlalu ikut campur dalam urusan percintaan adikku.” Ucapnya “Aku tidak melarang siapapun untuk menyukainya, asalkan dia bahagia aku pun sudah merasa senang dan tenang. Ini berhubungan dengan perasaannya, aku tidak bisa memaksakan sesuatu padanya. aku terlalu menyayanginya…..” Ujar MinHyuk dengan wajah yang terlihat serius dan sedikit sedih. “Mengertikah kalian?” tanyanya.

“Ne, aku mengerti perasaanmu..” Ucap YongHwa padanya sambil menepuk pundak MinHyuk.

“Aku sangat mendukung JongHyun hyung dan aku juga mendukung Cheondung hyung.” Ucap MinHyuk

“Aku mendukung siapa saja yang berniat baik dan ingin membahagiakan adikku. Asalkan orang itu benar-benar bisa menjaga YooRiem, aku sangat mendukungnya.” Ujarnya lalu terdiam, ia memang sangat menyanyangi YooRiem, adiknya satu satunya. Adik yang didapatnya setelah eomma keguguran untuk kesekian kalinya, ia sangat ingin menjaga dan menyayanginya dengan baik.

“MinHyuk-ah…” Panggil seseorang, dan semuanya menoleh ke sumber suara itu dan menemukan JongHyun ada disana.

“Hyung….” MinHyuk membalas panggilannya dengan sedikit gugup, apakah JongHyun mendengar ucapannya tadi?

JongHyun tersenyum dan berjalan menghampiri mereka. “Aku dengar ucapanmu hyukie-ya, aku sangat mengerti perasaanmu.” Kata JongHyun. “Kalian semua sudah cukup banyak membantuku, mulai sekarang aku akan berusaha sendiri untuk mendapatkan apa yang kumau.” Ujarnya.

“Ya Hyung! Seharusnya dari kemarin kau optimis begini!!” Ujar JungShin sambil merangkul pundak JongHyun yang sedang tersenyum.

“Aku mendukungmu, berusahalah.” Kata yonghwa sambil menjabat tangan jonghyun lalu menepuk pundaknya dengan tangan kirinya.

“Hyung-ah… kau harus ingat bahwa aku juga akan selalu mendukungmu.” Ujar MinHyuk.

“Tentu saja Hyukie-ah.. kau yang paling banyak berjasa untukku. Mulai sekarang aku akan mencoba berusaha dengan usahaku sendiri, dan terima kasih atas dukungan kalian.”  Ucap Jonghyun sambil tersenyum optimis. Ya, ia memang telah membulatkan tekadnya.

“Lee JongHyun?” Panggil seseorang dan JongHyun pun menoleh kebelakang.

“Ne.. Lee ChangSun? Joonie?” Tanya JongHyun setelah melihat Lee Joon yang memanggilnya.

“uwaaaa sudah lama sekali tidak bertemu.” Ujar Lee Joon pada jonghyun sambil saling berjabat tangan. “Bagaimana kabarmu?” Tanyanya.

“Baik, kau sendiri?” Jawab JongHyun sambil tersenyum.

“Aku juga baik. Ah ya, Cheondung-ah!! Lihat disini ada JongHyun.” Lee Joon berteriak memanggil cheondung. Lalu terlihat Cheondung datang masuk ke ruangan ini.

“Ya hyung! Suaramu besar sekali -_- Ada apa? JongHyun yang mana? Lee JongHyun??” Tanyanya pada Joonie. “Ah ya! Aku ingat, JongHyun!!! Astaga sudah lama sekali tidak bertemu.. bagaimana kabarmu?” Tanya Cheondung begitu ia melihat sosok Lee JongHyun yang ada dihadapannya saat ini.

JongHyun menatap Cheondung sejenak, begitu melihat sosoknya ia merasakan gelora bersaing yang membara dalam dirinya. Dia adalah rival terberat.  “Ya, aku baik-baik saja. Kau sendiri bagaimana kabarmu Park SangHyun?” Ujar JongHyun setelah bisa meredamkan amarahnya (??)

“Aku juga sehat.” Jawab Cheondung.

Lalu saat itu YooRiem memasuki ruangan dan dua orang itu menatapnya dengan tatapan mengagumi (XDDD asik asik #plak). Setelah memandangi YooRiem untuk beberapa detik, Jonghyun menoleh untuk melihat wajah Cheondung yang berada disebelahnya. Wajah itu……. Ekspresi Cheondung ketika memandang YooRiem bisa ia rasakan sama seperti dirinya saat memandang gadis itu. Ia tahu bahwa Cheondung benar-benar menyukai YooRiem, sama sepertinya.

“JongHyun-ah… Kau lihat kan? YooRiem…. Dia sangat cantik, aku sangat menyukainya. Aku ingin dia menjadi milikku.”

To Be Continued~

No comments:

Post a Comment