Welcome to my journal :) My fantasy land that full filled with my randomness.

Sunday, July 4, 2010

My Fanfic (SecreT) - Part 2

WARNING : this chapter is short and boring!
jadi maap2 aje yeeh.. maklumin ini ngepost tengah malem dan mata kiyep2 ngantu banget =="

check it.

----------------------------------------------------------------------------------



SecreT - Part 2

----------------------------------------------------------------------------------

Pagi itu dikelas, saat pelajaran pertama dimulai belum ada guru yang masuk ke kelas. Semua murid terus ribut, termasuk aku yang sedang asyik mengobrol dengan Hye Soo dan Min Ja. Namun keributan itu tak berlangsung lama, wali kelas kami Pak Lee datang dengan seorang siswa berkulit putih pucat dan berambut pirang.
Min Ja yang duduk disebelahku menyenggol sikuku. “Pasti murid baru, tampan ya.” Bisiknya padaku.
Aku tersenyum. “Iya, lumayan. Tapi terlalu kurus, gak enak buat dicubit. Hihi” Aku dan Min Ja tertawa kecil. Lalu kami kembali memperhatikan kedepan kelas.
Pak Lee mulai berbicara. “Hari ini ada murid baru dikelas ini. Ini dia, Kevin. “ kata pak Lee sambil mengarahkan tangannya kearah murid itu.
Si murid baru itu tersenyum, astaga…. Senyum itu….. (me: huahaha tau sendiri lah senyumnya Kevin gmn.. kaga bisa jelasin pake kata2). Aku melihat sekeliling dan hampir, ah tidak, semua siswi membelalakan mata terpesona melihat senyumnnya. Pak Lee lanjut berbicara tentang murid itu, aku tak memperhatikan apa yang dikatakannya karena mataku tertuju pada si murid baru, Kevin, yang tersenyum kikuk dan malu.
Pak Lee selesai bicara dan ia menyilakan Kevin duduk di bangku kosong dibelakang.
Aku menoleh kebelakang, melihat wajah anak itu sekali lagi.. memandang dan memperhatikannya sampai sadar bahwa dia melihat aku memperhatikannya.
Dia tersenyum kearahku, wajahku panas dan pipiku memerah, namun aku tetap membalas senyumnya dan aku kembali melihat kearah depan.
Min Ja menyenggol sikuku "Hei, jangan katakan kau naksir padanya." ucapnya menggodaku.
"Mwo?Haha" aku tertawa kecil "Tidak, aku hanya tertarik melihat wajahnya. Entah kenapa." Ujarku sambil tersenyum mengingat senyuman Kevin.
"Ah sama denganku, wajahnya... errr.. seperti malaikat?"

------------------------------------------------------------------------------
*Kevin POV*

Aku berdiri menghadap keluar jendela dan membiarkan angin menerpa wajahku. Aku melihat-lihat pemandangan disini, gedung besar, sekolah yang luas, serta banyaknya siswa yang berkeliaran kesana kemari. Pikiranku melayang dan memikirkan hal-hal lain yang membuat kepalaku pusing. KiBum hyung.... ah, aku tidak membencinya. Tetapi sikapnya membuatku sedih... Setiap ia melontarkan kata-kata tajamnya padaku, aku merasa seperti menggangu, bagaikan benalu bagi keluarga mereka.

Aku pun ingin melepaskan diri dari keluarga mereka dan hidup mandiri, tetapi hyungjun hyung selalu menahanku jika aku ingin pergi. Ya, dia sangat menyayangiku.. dia menganggapku sebagai adik kandungnya. Bahkan seringkali dia lebih mengistimewakan aku dibandingkan KiBum Hyung. Itu salah satu penyebab KiBum hyung membenciku..

Hara sepupuku (atau sepupu KiBum dan HyungJun hyung) memberitahuku alasan mengapa HyungJun hyung sangat menyayangiku lebih dari KiBum hyung, adiknya sendiri. Hara mengatakan bahwa enam tahun yang lalu HyungJun hyung dan Kibum hyung mempunyai seorang adik perempuan yang seumuran denganku. Ia bernama Kim HaeRi, HyungJun dan KiBum hyung sangat menyayangi adik bungsu mereka. Namun ia sekarang menghilang sejak enam tahun yang lalu. Awalnya bermula dari ayah dan ibu Hyung-hyungku bercerai (hwaaa mian ahjusshi dan ahjumma aku gak bermaksud nyumpahin yaaa +.+), HaeRi sang bungsu diperebutkan oleh kedua orang tuanya dan pada akhirnya Haeri ikut bersama ayahnya.

Dua tahun berlalu dan sejak kepergian Haeri dengan paman, tidak ada dantara mereka yang tahu tentang kabar HaeRi maupun paman. Sampai suatu saat mereka mendapatkan kabar bahwa Paman Kim meninggal dalam insiden kecelakaan lalu lintas. Pada saat itu semua orang panik, mereka menghubungi pihak2 keluarga untuk mengurus paman dan mencari tahu keberadaan HaeRi. Saat amma dan hyung-hyungku menyandangi kediaman paman dan HaeRi untuk mencarinya, betapa kagetnya mereka menemukan bahwa rumah itu kosong tak berpenghuni.

Setahun lebih amma dan kedua hyungku mencari tahu dimana keberadaan HaeRi. Hingga saat HyungJun Hyung jatuh sakit, ia terus menerus memanggil nama adiknya- Haeri berulang-ulang sambil menangis dalam tidurnya. Dan ketika HyungJun hyung tersadar... ia terlihat ceria, bahagia dan penuh senyum. Tetapi ada satu hal yang aneh, dia tidak ingat siapa itu HaeRi.

Semua orang kaget melihat HyungJun hyung yang hilang ingatan tentang adiknya yang ia sayangi. Hingga akhirnya semua orang sepakat untuk tidak menyebut-nyebut nama Kim HaeRi di depan HyungJun hyung demi menghindari stress yang nanti akan datang lagi jika ia terus menerus tertekan dengan HaeRi.

Beberapa bulan kemudian, aku masih ingat saat itu. Saat aku sedang memainkan gitarku di ujung jalan di pusat pertokoan di Seoul untuk mencari uang. Aku bertemu dengan HyungJun hyung.

Pada saat itu ia tersenyum ramah kepadaku, menyuruhku menyanyi dan ia memberikan tip yang sangat besar. Hingga pada saat aku selesai menyanyikan lagu ketiga, ia mengajakku berbicara. Ia menanyakan semua hal tentangku, setelah ia mengetahui bahwa aku tidak punya rumah serta orang tua. Ia mengajakku tinggal dirumahnya, dan berjanji akan memenuhi semua kebutuhanku.

Maka disinilah aku sekarang, tinggal bersama amma dan kedua hyungku dirumah mereka. Sudah hampir dua tahun aku masuk kedalam keluarga mereka, hanya KiBum hyung yang tidak suka dengan kehadiranku. Ia membenciku karena menganggap bahwa aku berniat menggantikan posisi HaeRi. Aku sama sekali tidak mempunyai niat jahat atau maksud tertentu terhadap keluarga ini. Namun aku pun juga sama sekali tidak bisa mengubah pikiran KiBum hyung tentangku.

"Kevin-ah." Sesorang menepuk pundakku dan membuyarkan lamunanku. Aku menoleh dan melihat seorang siswi tersenyum padaku.
Aku membalas senyumnya. "Ada apa?"
"Aku perlu menyampaikan beberapa hal padamu, mengenai acara-acara sekolah yang akan diadakan dekat-dekat ini. Dan kau harus turut berpartisipasi." Ujarnya tersenyum.
"Acara apa? bisakah kau jelaskan?" Tanyaku.
Dia mengambil beberapa lembar kertas dari tasnya, lalu menyerahkannya padaku.
"Bacalah, semua penjelasannya ada disitu." Katanya tersenyum.
Aku membolak balik dan melihat kertas-kertas itu sekilas. "Hmm.. baiklah, terima kasih banyak. err~ hmm.. Yoo Riem-sshi.. ??" ucapku sedikit ragu dengan namanya.
Dia tertawa. "haha, cepat sekali kau menghafal nama-nama kami." ia tersenyum. "Sama-sama Kevin, senang berkenalan denganmu. Aku Kang Yoo Riem." Ujarnya menyodorkan tangan.
Aku tersenyum dan menjabat tangannya. "Senang berkenalan denganmu juga."
"Kevin-ah, bel pulang sudah dari tadi berbunyi. kau tidak pulang?" Tanyanya padaku.
"aku masih menunggu sesorang, hyungku masih belum keluar kelas." Jelasku. "Kau sendiri mengapa belum pulang?" ujarku bertanya.
"sama sepertimu, aku masih menunggu seseorang." Jawabnya sambil tersenyum.
"Oh aku mengerti, kau pasti menunggu pacarmu kan?" Ujarku.
Dia tertawa dan sesaat kemudian ia terlihat malu. "ah ya.. begitulah." ia menjawab sambil tersipu.
"Sudah kuduga, gadis manis sepertimu tidak mungkin tidak mempunyai seorang kekasih." kataku sambil tersenyum kearahnya.
"Aku? manis?" dia bertanya sambil tertawa. "Hahahaha terima kasih." ucapnya.
"Tak usah berterima kasih, aku hanya berkata jujur." Ujarku dan tersenyum.
Pada saat itu aku melihat sosok seorang lelaki berambut hitam yang melihat kearah dalam kelas. "Itu, kurasa pacarmu sudah menunggu." Kataku sambil menunjuk kearah pntu kelas.
Dia menoleh kebelakang untuk melihat. "ah kau benar, aku sudah ditunggu. well, sampai besok kevin! bye." Katanya sambil berjalan dan melambaikan tangan padaku.
Aku hanya membalasnya dengan senyum dan melambaikan tangan sampai ia berlalu.

Aku mengambil tasku dan keluar kelas, saat aku membuka pintu kelas KiBum hyung suadah berdiri dihadapanku.
"Ah hyung, kau sudah selesai rupanya." Kataku.
"Siapa?" Katanya.
Aku bingung tak mengerti maksud ucapannya. "Apa? Siapa yang kau maksud hyung?" tanyaku dengan bingung.
KiBum hyung menyandarkan diri di loker siswa yang tersusun di koridor ini. "Gadis tadi, gadis yang berbicara denganmu tadi. Kau pasti mengenalnya kan?" ujarnya padaku.
"Oh, tentu saja aku mengenalnya. Dia teman sekelasku, Kang Yoo Riem." Jawabku.
Kibum hyung menatap lurus kedepan, dia bergumam sesuatu yang tidak bisa kudengar. Hingga sampai aku mendengarnya berucap "Kang Yoo Riem......."


TBC
-------------------------------------------------------------------------------------

New Cast

Image and video hosting by TinyPic

GOO HARA

No comments:

Post a Comment